Berdasarkan data BI Triwulan I Tahun 2015, 75,45% konsumen masih menggunakan skema KPR dalam pembelian rumah, 14,79% tunai bertahap, dan sisanya sebesar 9,75% cash keras. Secara umum masih menurut data BI, terjadi perlambatan penjualan properti residensial pada triwulan I-2015 (26,62% qtq) dari 40, 07% pada triwulan sebelumnya.
"Sebenarnya sekarang semakin banyak pilihan di dalam pembiayaan pembelian rumah, yaitu : Bisa Cash, Bisa Tunai Bertahap, Bisa KPR, Bisa KPR Syariah, Bisa Skema Syariah tanpa menggunakan Bank. Pilihan kembali ke kamu, baik sebagai konsumen atau developer.", ujar Rachmat Udaya CEO MargondaRealty.com.
Perlambatan penjualan terutama di rumah tipe menengah membuat beberapa pengembang mengembangkan alternatif pembiayaan pembelian rumah. Alternatif pembiayaan ini memberikan manfaat yakni lebih murah biayanya dibandingkan menggunakan skema KPR. Hal ini dilakukan agar terjadi peningkatan pembelian rumah.
Perusahaan Mas Rachmat Udaya sendiri saat ini menggunakan Program KPR Kilat atau KPR Ekspress untuk perumahan yang sedang dikelola, artinya konsumen Akad dalam waktu 2 bulan dengan mendapatkan harga super spesial. Memudahkan konsumen untuk membeli rumah.
"Hasilnya cukup menggembirakan, konsumen diuntungkan karena mendapatkan harga spesial, dan developer mendapatkan "uang segar". Dan tidak tertutup kemungkinan setelahnya, menggunakan semua skema pembayaran diatas, terkecuali yang tanpa biaya ya.", terang Rachmat Udaya yang berkantor di Pramesvari Coworking Space, Kepala Dua Depok.
Kembali lagi, saat melambat, waktunya lebih luang untuk memilih, dan membuat pilihan. Semuanya kembali ke kamu, ya kamu….. Selamat Memilih, Membeli, dan Menjual
Yuk Pelajari Lebih dalam tentang bisnis properti disin News | Panduan Lengkap Strategi Sukses Bisnis Developer Properti
Posted by: vio_lest@yahoo.com
| Reply via web post | • | Reply to sender | • | Reply to group | • | Start a New Topic | • | Messages in this topic (1) |
No comments:
Post a Comment