Wednesday, September 18, 2019

[yukbisnisproperti] Digest Number 4363

2 Messages

Digest #4363

Messages

Tue Sep 17, 2019 11:26 pm (PDT) . Posted by:

abadrekan2

Semangat! Ini Peluang Bisnis Properti Di Ibu Kota Baru

Ibu kota Indonesia akan pindah pada 2025 mendatang. Yuk, intip peluang bisnis sewa hunian di ibu kota baru. Seperti dikutip oleh situs berita online, Presiden Joko Widodo menyatakan Kalimantan Timur sebagai lokasi ibu kota baru Indonesia pada Senin (26/8/2019).

Lokasi ibu kota baru ini berada di dua kabupaten yaitu Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kertanegara. Lokasinya tidak jauh dari Balikpapan, salah satu kota industri di Kalimantan Timur.

Ada sepuluh lembaga yang akan pindah yaitu pertama, istana dan lembaga eksekutif. Kedua, lembaga legislatif seperti DPR (Dewan Perwakilan Rakyat), MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat), dan DPD (Dewan Perwakilan Daerah).

Baca Selengkapnya : http://yukbisnisproperti.org/2019/09/semangat-ini-peluang-bisnis-properti-di-ibu-kota-baru/?fbclid=IwAR39E6ja0y42UPRaWJKgqWHH7t9jviLgfW66AnrlRiV0mOqGWrhItlLkZsc http://yukbisnisproperti.org/2019/09/semangat-ini-peluang-bisnis-properti-di-ibu-kota-baru/?fbclid=IwAR39E6ja0y42UPRaWJKgqWHH7t9jviLgfW66AnrlRiV0mOqGWrhItlLkZsc

Tue Sep 17, 2019 11:26 pm (PDT) . Posted by:

abadrekan2

Kopi atau Teh ?




Terserah ya karena kedua-duanya boleh saja, yang penting disajikan didalam cangkir...maka nikmatnya baru pas!




Sering kita fokus kepada kelebihan kekurangan produk itu sendiri, sedangkan proses penyajian kita kesampingkan, karena pada kenyataannya keduanya itu saling mendukung bahkan saling melengkapi hingga jadi sesuatu yang bernilai sangat.




Banyak saya berdiskusi dengan teman-teman marketing ataupun yang punya produk itu sendiri bahwa mereka mengeluhkan kesulitan menjual produknya yang dipercayainya 101% apik,




Rekan sahabat powerful pertanyaanya sudah tahu kan?

ya...kenapa ya kok sulit banget terjual padahal ok banget loh produknya, dan udah sering melakukan banyak hal promosi tapi gak closing-closing juga....??$#%^@$^




ada beberapa jawaban dari sekian banyak hal yang diberikan dan sudah dijalankan sebelumnya....mulai dari Rencana Produk, Realisasi Produk, Harga Produk, Kegiatan Jualan Produk, hingga Promosi Produk...ya tetap aja hasilnya belum maksimal walau ada respon tentunya,...




Ada satu hal sensitif yang tidak terindentifikasi dari proses selling produknya,,,dan memang membutuhkan benar kesabaran tingkat Malaikat...padahal Malaikat juga gak sabaran kalau gak closing-closing orang baik banyak dari kemampuannya...hehehe,,,

apa itu?




Ya begitu banyak tadi yang sudah dikerjakan mengenai produk itu sendiri, hingga lupa wadahnya...benar ibarat kopi dan teh yang makin nikmat karena disajikan dalam cangkir yang pas!




apa itu wadah yang belum selesai dikerjakan ?

ada 3 hal dalam wadah itu hingga sempurna dan sering luput :

1. KEMASAN, adalah paduan dari bentuk dan penyajiannya yang mencerahkan dan bila disajikan menambah pancaran isi dari produk itu sendiri (tidak sembarang, tetapi ada indentik),




contohnya : kopi dan teh, disajikan dalam bentuk cangkir yang sesuai dengan tema kopi dan teh itu sendiri, apakah original classic, atau mix modern maka bentuk harus mengikuti...bukan malah tabrakan...sehingga kenapa warung kopi(konvensional) tua yang ramai banget memakai bentuk cangkir yang kesannya original classic juga...bukan gelas modern minimalis...sehingga untuk sebagian besar pengunjung dan penikmatnya mendapatkan sensasi tersendiri (kesan).




contohnya : tetapi jika properti, misalkan rumah, maka kaitannya dengan perumahan itu sendiri karena rumah itu adalah kopi atau tehnya, sedangkan perumahan itu adalah? sudah tahu kan?

thanks masih ngikuti...ya berarti perumahan(konsep) itu adalah kemasannya,....maka lebih baik seusaikanlah hingga menciptakan kesan yang sesuai dengan rumahnya itu sendiri...kuasai yang mana terlebih dahulu yang harus ditampilkan dan terus updatenya...karena itu akan menimbulkan kesan serius, apik, dan terpercaya interprestasi dari produk yang kaya tersebut.




2. TAKARAN, adalah ukuran yang pas tidak berlebih tidak kurang dari produk itu sendiri karena semakin lebih akan jadi biasa, dan jika semakin kurang maka akan mudah dibandingkan.




contohnya : kopi dan teh seenak apapun dan semahal apapun itu jika berlebih-lebih salahsatu komposisi dan suguhkannya maka akan jadi tidak enak lagi (kebanyakan) tidak habis, kesan yang timbul tentulah kurang positif, kopi dan teh punya takaran yang pas hingga ngangenin kesan yang kita harapkan.




contohnya : properti, bila itu adalah rumah maka tempatkan yang sesuai dari komposisi dengan harga dengan target pembelinya...lakukan penempatan takaran berdasarkan cara dan kebiasaan pembelinya(target), sederhananya begini :




jika jual type 36 subsidi, bila harga sudah ok dan ingin menyesuaikan takaran maka takaran itu ada pada uang muka dan bunga rendah, dan bila bisa ditambahkan kamar utama agar sedikit besar maka akan jadi value daripada ikut arus,,,sehingga jualan dengan kamar terluas bisa jadi takaran baik bagi pembeli rumah subsidi atau jual tambah 1-2 meter tanah pengembangan...karena type pembeli subsidi adalah kemampuan finansial yang terbatas sudah tentu fokus kepada ketersediaan dana renovasi tapi jika kamar utama keluarga sudah agak besar maka akan lebih membantunya.




jika jual type kelas menengah, maka takaran ada pada apa ayo ?

ya ada pada luas dan model serta tetap ketersediaan kemudahan membayar...lakukan pendataan dan sasar hanya kepada kelas tersebut dengan tepat.




jika jual adalah kelas atas (premium), maka takarannya adalah personality identik, berikan hak untuk mendapatkan custom dan informasi mengenai keelitan serta lifestyle yang terakomodir...biasanya kelas pembeli ini takarannya keren dan unlimited yang penting dia senang dan mudah apalagi pembayaran sudah tentu banyak cash keras, ya mereka mau ditemui dan difollowup serta ikatannya adalah referensi dan relationship intens.




mau jualan tipe besar tanpa intens dan berharap jualan cuma lewat billoard? sudah pasti kecil closingnya.




3. PENYAJI NYA. adalah kapasitas penjualnya yang harus disesuaikan, mulai dari gesture-cara hingga polanya haruslah representasi dari kelas calon pembelinya...ciptakan kesan "saya membantu dan saya pasti sepenuh hati membantu serta terimakasih yang tersampaikan.




wah...ngak nyadar panjang juga tulisan kali ini, semoga aja terbaca dan bermanfaat ya, soalnya kebetulan lagi didepan komputer yang biasanya lewat smartphone butut eh sekarang didepan komputer..ya udah kayak nulis makalah aja.hehehe




Ok rekan sahabat yang powerful tetap semangat ya...semangat bacanya hehehe....maap bila buat rekan jadi pusing karena nahan pipis.




saya lanjut pesan kopi dulu nanti malam baru ngeteh aja...kopi tanpa gula udah 3 bulan nieh...bulan ke 7 pasti jadi dukun ekekekekeke.




Workshop How To Sell Property Expert with Harry Afandy,

Yogyakarta 26-27 Oktober 2019




More info :

➡ http://bit.ly/YesImPowerfull http://bit.ly/YesImPowerfull

➡ http://bit.ly/YesImPowerfull http://bit.ly/YesImPowerfull

➡ http://bit.ly/YesImPowerfull http://bit.ly/YesImPowerfull




No comments:

Post a Comment