Monday, September 16, 2019

[yukbisnisproperti] Emang Ada Nasi Padang Rp 3.500 Enaaaakkk???

 

Emang Ada Nasi Padang Rp 3.500 Enaaaakkk???

Perhatikan iMage yang diciptakan RM. Padang ini dan berusaha disampaikan dengan lugas adalah bentuk identitas dan lebih daripada promosi sampai bentuk namanya saja dimasukan kata-kata "Murah" dibandrol "harga Rp 3.500".

Emang bisa??? trusss

Memang benar murah dan banyak yang mampir akhirnya...bahkan sadisnya bule-bule jadi kira makanan apa dan penasaran karena banyak yang masuk keluar muka ceria bener-bener buat penasaran jadi masuk mencicipi...coba aja liat sampai berjejer antrian bule dibalik etalase kaca gede RM Padang Murah ini.

Saya makan pakai nasi telur + perkedel + tahu + ada air teh hangat, ditambah lagi 1 porsi kawan saya nasi + ikan + terong + kuah + sambal + ada air teh hangat lagi cuma bayar Rp 15.000....Gilaaaa edannn edannn ini benar-benar "Naknaannn" kata-kata Pak Tung Desem Waringin,

Fenomena harga dan bentuk kata-kata buat nama hingga tagline terus apalah yang aneh-aneh punya arti luarbiasa dalam men-grab calon konsumen, tapi pertanyaannya apakah menjamin sukses dan calon konsumen jadi kembali dan loyal merubah dirinya jadi pelanggan???

Ada hal penting yang sangat penting dan kadang insightnya tidak didapat oleh pebisnis pemula dalam merubah diri calon konsumen agar jadi pelanggan dan pelanggan jadi brand ambassador usaha itu, apa hal penting itu???

Ya...konsisten dan persisten dari apa yang sudah diciptakan lewat iMage yang berani dibangun!

Contoh lucunya :

1. Pernah makan ditempat yang judul dan namanya cetarrrr membahana kata Mrs. Syahrini? kayak bakso geledek atau bakso halilintar ataupun apalah..., betul cetar di namanya tapi rasanya tak menggambarkan cetar, pelayanannya kurang cetar, dan identik baksonya yang cetar kok cuma isi identik cuma pedas cabe rawit...nah coba inovasi lain yang buat produknya tetap identik cetarnya bukan sekedar nama yang cetar!

2. Laundry murah, hati2 kalau murah harus murah terus jangan sampai mahal dan tetap loh murah itu harga yang dibayar kalau urusan profit sedikit yang diterima ternyata tidak boleh serta merta merubahnya jadi mahal, tapi coba cari akal baru agar profitnya tetap wow...bisa saja efisiensinya diterapkan karena potong proses yang tak perlu contohnya :

SELF SERVICE + RETURN PACK, bawa kantong sendiri, packing khusus 1 kali terus nantinya packing tersebut bisa dibawa kembali ketika masuk laundry berikutnya dengan gimmick tertentu.
FAKTOR KALINYA DIPERBANYAK DAN DIPERSERING, kadang ini yang belum terjangkau untuk menaikan profit atau belum tahu caranya...tetapi jika tagline murah sudah tercantol ya mau gak mau faktor kali ini harus dirumuskan.
REKOMENDADI PELANGGAN PADA BISNIS, ya ketika sudah ada konsumen pada bisnis kita sebaiknya mulailah dengan merumuskan insentive untuk program rekomendasi pelanggan untuk menjaring pelanggan lainnya dari Ring1 bahkan Ring2 mereka, karena ini akan menghemat cost marketing dan media promosi ya jika dianggarkan lebih baik dirumuskan untuk mereka, saya lihat banyak toko2 lama dengan nama biasa-biasa aja tapi kok tetap diserbu dan direkomendasi pelanggannya terus menerus...oh ternyata mereka secara sadar tidak sadar memainkan strategi ini.

3. Perumahan Asri dan Modern, ternyata tak juga sesuai...sehingga awal mula saja konsumen sudah melihat kekacauan dilapangan yang tak enak dipandang, mulai dari tumpukan batu, jalan yang tak berbentuk, areal kavling tumbuh semak belukar, dan tak ada tanda2 modern yang tersematkan di perumahan yang sudah diberi tagline....semoga tak terjadi dan tak dilakukan ditempat proyek kita ya.

Saya percaya bangettt mereka yang keluar jadi pemenang dan selalu jadi pemenang bukan mudah menjaga tagline dan nama produk mereka agar sesuai produk nyata yang diproduksinya mulai dari nama, bentuk, kemasan hingga cara jual bahkan after salesnya dan mentalitas cara bisnisnya yang powerful, insight ini yang kadang luput dari mereka yang awal mengebu2 berbisnis hanya memperhatikan nama dan slogan agar keren tapi tak konsisten dan persisten dalam prosesnya!

Ini membuat mereka mabuk dipertengahan jalan dan tak bangkit lagi...karena modal pinjamannya habis dan satu-satunya!

Mereka lupa bahwa yang terus menang dan konsisten itu selalu mempertahankan dan menyelesaikan apa yang dia buat dan terus belajar menyelaraskan diri terhadap perubahan tanpa merubah identik yang telah dia lahirkan tapi cara-cara saja yang diupdate.

Semoga bermanfaat, dan koreksi ini buat saya juga agar selalu mempertahankan apa yang telah saya buat dan teman buat dan bisa menyelesaikan semua yang telah dimulai dengan kemenangan bukan kegagalan!

Sampai ketemu di Workshop How To Sell Property Expert with Harry Afandy, Yogyakarta 26-27 Oktober 2019

More info :


__._,_.___

Posted by: abadrekan2@yahoo.co.id
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)

.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment