Friday, July 12, 2013

[yukbisnisproperti] Digest Number 2579

15 New Messages

Digest #2579
1a
Bls: [yukbisnisproperti] tanah kosong by "oden nurdany" favinnur
2a
Re: ADEGAN INI HANYA DILAKUKAN OLEH PROFESIONAL by "Iqbal Ir - @GriyaVerde" iqbal_ir
3a
Re: STRATEGI MEMASARKAN LONTE by "Iqbal Ir - @GriyaVerde" iqbal_ir
3b
Re: STRATEGI MEMASARKAN LONTE by "Jimmy Kwan" kwan_jimmy79
3c
Re: STRATEGI MEMASARKAN LONTE by "eko hartanto" eco_hrt
3d
Re: STRATEGI MEMASARKAN LONTE by "Sudrajat Ms" sudrajat_99
3e
3f
4b
Re: BERBUAH SEKALI LALU MATI by "Iqbal Ir - @GriyaVerde" iqbal_ir
5
6a
Re: Bls: [yukbisnisproperti] URGEN Dicari lahan Industri by "Anies Sulystriarto" panjikoming007
9

Messages

Thu Jul 11, 2013 8:49 pm (PDT) . Posted by:

"oden nurdany" favinnur

hubungi nomor ini om, 081212218022

________________________________
Dari: DanuCaesario <danucaesario@yahoo.com>
Kepada: "yukbisnisproperti@yahoogroups.com" <yukbisnisproperti@yahoogroups.com>
Dikirim: Kamis, 11 Juli 2013 22:07
Judul: Re: [yukbisnisproperti] tanah kosong


 
Jatayu dimananya? Dekat Gandaria Jaksel?

PT. Satria Daya Ultima www.satriadayaultima.com. The Best Security Service

On 11 Jul 2013, at 13:47, "oden" <favinnur@yahoo.co.id> wrote:

 
>ada tanah seluas 1hektar,didaerah jakarta selatan tepatnya di jalan jatayu,mau dijual oleh pemiliknya seharga 6jt/m, sudah konfirm mau diajak kerjasama, barangkali teman2 minat,,
>
>

Thu Jul 11, 2013 8:58 pm (PDT) . Posted by:

"Iqbal Ir - @GriyaVerde" iqbal_ir

Maksudnya bpk sdh tanda tangan ajb/balik nama sebelum terima uangnya full
pak?
Kl gk salah dulu pernah cerita, cm sy krg paham kronologisnya...

2013/7/12 <m3pulsa@yahoo.com>

> **
>
>
> ** Maksud nya gimana pak? Maaf, kurang jelas... Uang apa yang belum
> terima, dan kalau Podomoro angkat tangan, maksud nya siapa yang blm bayar
> ya?
>
> Sent From Kawa88
> Good Life, Good Health, Good Luck
> ------------------------------
> *From: * realplus_victoria@yahoo.com.sg
> *Sender: * yukbisnisproperti@yahoogroups.com
> *Date: *Thu, 11 Jul 2013 13:05:12 +0000
> *To: *<yukbisnisproperti@yahoogroups.com>
> *ReplyTo: * yukbisnisproperti@yahoogroups.com
> *Subject: *Re: [yukbisnisproperti] ADEGAN INI HANYA DILAKUKAN OLEH
> PROFESIONAL
>
>
>
> ** Åϑå yg pernah transaksi aprt royal mediterania?? Unit sy sdh ajb
> baliknama tapi duitnya baru terima sebagian nich,hrs komplain kemana yah?
> Podomoro sdh angkat tangan....penipuan gaya baru nich,adegan ini hanya bisa
> dilakukan oleh profesional,sampai sy aja seorang pemain property bisa
> tertipu.
> Sent from BlackBerry® on 3
> ------------------------------
> *From: * "Matahari Soekarno" <soekarno.matahari@gmail.com>
> *Sender: * yukbisnisproperti@yahoogroups.com
> *Date: *Thu, 11 Jul 2013 02:56:17 +0000
> *To: *<yukbisnisproperti@yahoogroups.com>
> *ReplyTo: * yukbisnisproperti@yahoogroups.com
> *Subject: *Re: [yukbisnisproperti] ADEGAN INI HANYA DILAKUKAN OLEH
> PROFESIONAL
>
>
>
> ** Mantabs, Pak Ari punya keberanian yg tergolong nekad.. Makasih buat
> masukannya ya Pak.
> Sent From Matahari Mobile Office
> ------------------------------
> *From: * Ari Wibowo <ari.wibowo_psis@ymail.com>
> *Sender: * yukbisnisproperti@yahoogroups.com
> *Date: *Wed, 10 Jul 2013 17:52:18 +0800 (SGT)
> *To: *yuk bisnis properti<yukbisnisproperti@yahoogroups.com>
> *ReplyTo: * yukbisnisproperti@yahoogroups.com
> *Subject: *[yukbisnisproperti] ADEGAN INI HANYA DILAKUKAN OLEH PROFESIONAL
>
>
>
> PEJABAT TAKUT ORANG NEKAT (ii)
>
> AW 25DCAE68 - Pengalaman berharga disaat menghadapi direktur PDAM yang
> main pungli seenaknya dan berhasil saya atasi dengan jurus nekat, rupanya
> memberikan keberanian kepada saya saat menghadapi kasus serupa di lokasi
> lain.
>
> Alkisah saya sedang mengurus perijinan untuk lahan luasan kecil (kisaran
> 7000 m2) di sebuah kota di pulau Jawa. Berkas perijinan sudah lengkap, dan
> seperti biasanya kami urus melalui BPPT (Badan Pelayanan Perijinan
> Terpadu), dengan menjalin kontak khusus melalui salah seorang pejabat di
> BPPT, sebut saja namanya mister X.
>
> Sidang ekpose didepan 6 instansi dan bertempat di kantor Bapeda sudah kami
> jalani di bulan April 2013. Dilanjutkan dengan sidang advise planning
> bertempat di kantor PU pada bulan Mei 2013. Secara paralel kami juga
> mengurus UKL/UPL dan rekomendasi Dishub. Entah kenapa, setelah itu delay 1
> bulan menunggu waktu untuk audiensi Walikota yang sedang sibuk dan padat
> agendanya.
>
> Akhirnya kesempatan untuk bertemu dan audiensi dengan pak Wali tiba juga.
> Pertengahan Juni 2013 saya diantar mister X menghadap Walikota di ruang
> kerjanya. Ngomong basa basi selama 15 menit, dan dinyatakan Ijin kami tidak
> ada masalah, bisa diterbitkan, tapi besok hari diminta koordinasi dengan
> mister X dahulu. Begitu kalimat dari pak Walikota.
>
> Esoknya saya menemui mister X di kantor BPPT, dan ada berita menggelegar
> yang saya dengar. Ternyata kami diminta menyediakan dana taktis 200 juta
> sebagai syarat agar Ijin Prinsip ditanda-tangani. Gila!! Benar-benar gila.
> Mengurus lahan hanya seluas 7000 m2 kena pungli 200 juta. Gimana kalau ada
> pengembang urus ijin untuk lahan puluhan hektar? Bisa-bisa kena pungli
> milyaran Rupiah.
>
> Saya pulang dari kantor BPPT dengan perasaan galau. Pusing rasanya. Kepala
> jadi error. Uang 200 juta milik nenek siapa yang bisa saya serahkan kepada
> birokrasi yang bermental pemeras ini???
>
> Dua minggu saya biarkan, tanpa menghubungi mister X lagi. Saya berharap
> ada keajaiban atau belas kasihan dari penguasa itu kepada kami. Tapi tak
> ada kabar berita.
>
> Kemudian di suatu malam saya mendatangi mister X dan meratap mengiba
> meminta kebijaksanaan dari pak Walikota, supaya jangan membebani kami biaya
> perijinan sebesar 200 juta. Mister X berjanji akan menyampaikannya kepada
> pak Wali.
>
> Esok hari saya menunggu dengan berharap-harap cemas. Tapi sms yang saya
> terima dari mister X membuat saya tertunduk lemas; "Maaf, saya sudah
> sampaikan pesan anda kepada pak Wali, tapi beliau tetap menyatakan seperti
> yang semula saja." Hmm, bahasanya datar, tapi tersirat dan tersurat makna
> yang jelas, yaitu angka 200 juta tak bisa ditawar.
>
> Kepala saya jadi error. Tidak terima menerima perlakuan seperti ini.
> Jelas-jelas pemerasan. Mendadak kenekatan saya muncul lagi. Saya akan lawan
> mereka semua. Mati ya mati bareng, hancur ya hancur barenglah. Proyek ini
> bubar gak masalah, tapi mereka juga akan saya hajar dengan apa yang saya
> mampu lakukan. Mendadak saya tidak punya lagi rasa hormat dan takut kepada
> Walikota dan mister X.
>
> Saya teror mereka. Saya kirimi sms beruntun memaki-maki dan mengancam
> mereka. Sasaran saya adalah; Walikota, ajudan Walikota, dan mister X
> (pejabat BPPT).
>
> Ini sms ke Walikota;
> *Selamat siang pak Wali. Saya ingin meminta waktu 1x lagi bertemu bpk
> utk penyelesaian perijinan perumahan KECIL luas 7000 m2 yg Ijin nya
> terkatung-katung. Saya sdh pernah bertemu bpk diantar mister X. Tks, Ari
> Wibowo
>
> Sbg pengusaha, saya berharap bpk menjadi Walikota yg bijaksana dan
> kooperatif dgn pengusaha. Good and clean goverment. Tks, Ari Wibowo
>
> Saya selama ini menjalin komunikasi via mister X, dan statement dari dia
> yg katanya meneruskan pesan dari bpk membuat saya tak nyaman dan gerah
> sekali. Saya mau berperang saja jika kondisinya begini. Maaf, tks,
>
> Saya kooperatif, tapi semua mesti proporsional dan wajar. Kita sama2
> membangun kota ini. Jika pincang dan not fair, yg terjadi justru nekat dan
> saling menjatuhkan. Mohon waktu bertemu 1x lagi. Tks, Ari W
>
> Saya call bpk kenapa bapak tak mau angkat?? Kalau bpk marah sama saya,
> maka justru saya yg lebih marah kpd bapak.
>
> Saya bertemu Walikota dan Bupati dimana-mana sering sekali pak. Hal yg
> biasa. Tapi mengurus perijinan lahan 7000 m2 dan dimintai biaya 200jt (kata
> mister X) membuat saya marah. Saya memilih berperang saja melawan bpk. Saya
> punya jaringan di media lokal dan nasional (cetak dan online), LSM, dan
> parpol. Saya akan beberkan praktek kotor ini.
>
> Saya org nekat pak. Saya tidak takut menghadapi bpk. Semua resiko sdh saya
> kalkulasi. Bapak akan menyesal jika memperlakukan kami spt ini. Siapa yg
> terjegal, saya atau bpk, kita lihat saja nanti. Tks
>
> Tapi kalau bpk berlaku bijaksana kpd kami, saya urungkan niat ini dan
> memilih kooperatif dgn bpk. Saya menunggu kabar baik dari bapak. Mau baik2
> atau ribut2, keduanya saya siap melayani. Tks
>
> *Ini sms ke ajudan Walikota;
> *Saya Ari Wibowo, pelaku usaha yang merasa diperas oleh Walikota anda.
> Tolong sampaikan kepada si pemeras itu, saya mau ketemu dia mengurus
> perijinan proyek perumahan yg saya ajukan. Saya tak mau membayar 200 juta.
> Saya tidak takut dengan pejabat seperti dia. Tks, Ari Wibowo 0812 1520 46xx.
> *
>
> Ini sms ke mister X;
> *Saya akan bongkar praktek kotor yang anda lakukan sbg antek Walikota
> pemeras. Saya mau bikin press release yg saya sebarkan ke media online,
> media massa, dan social media. Saya akan beberkan semua perilaku busuk ini.
>
> Saya orang nekat. Anda menyesal jika berani berurusan dgn saya. Akan saya
> bikin ribut-ribut dan nama anda akan saya bikin top di berbagai media.
> Tunggu tanggal mainnya.*
>
> Setelah mengirimkan sms, saya call mereka bertiga; Walikota, ajudan
> Walikota dan mister X. Tak ada yang mau mengangkat call dari saya. Saya
> call ulang berkali-kali tanpa henti. Kalau diangkat mereka akan saya
> maki-maki dan saya intimidasi. HP Walikota dan mister X malah mendadak non
> aktif. HP ajudan tetap on tapi tak mau angkat.
>
> Malam jam 22.00 saya datangi rumah dinas Walikota. Akan saya labrak
> sendiri. Tapi saya dapat info dari penjaga bahwa pak Wali sedang kondangan
> (menghadiri resepsi). Saya tunggu kedatangan pak Wali tak jauh dari rumah
> dinasnya, dengan ngopi di warung pinggir jalan.
>
> Saya call pak Wali tidak diangkat. Saya sms bahwa saya sedang menunggu
> kedatangannya di rumah dinas. Eh, kali ini pak Wali merespon dan menelpon
> saya. Dia katakan tak perlu ketemu lagi, tapi dia janji akan bantu
> perijinan saya. Hanya saja besok selama 3 hari dia akan pergi ke Jakarta,
> jadi saya diminta kontak lagi minggu depan. Oke pak !!!
>
> Senin pagi saya sms seperti ini; "Terima kasih sudah berjanji membantu
> perijinan yang saya ajukan. Langkah konkritnya seperti apa? Kapan bisa
> terbit dan saya mesti menghubungi siapa?" Saya forward ke ajudan Walikota
> dan mister X.
>
> Senin pagi, Senin siang, Senin sore tak ada jawaban. Saya call ke 3 pihak
> lagi-lagi tidak diangkat. Saya marah karena tidak ada komunikasi yang baik
> dari mereka. Saya ambil laptop dan saya nulis press release 13 paragraf
> yang akan saya sebarkan ke berbagai media. Isinya menjelek-jelekkan
> birokrasi di kota tersebut. Judulnya; *URUS PERIJINAN DI KOTA XXX SANGAT
> LAMBAT DAN PUNGLINYA LUAR BIASA.*
>
> Saya beri keterangan, bahwa jika s/d Selasa ijin perumahan yang saya
> ajukan belum terbit, maka press release tersebut benar-benar akan saya
> distribusikan. Selesai membuat press release sudah jam 17.30, kantor Pemkot
> sudah tutup. Saya foto copy 3 rangkap, saya masukkan amplop terbuka
> (sengaja tidak saya lem biar diintip orang lain).
>
> Saya antar amplop ke-1 ke rumah dinas Walikota, diterima penjaganya. Saya
> antar amplop ke-2 ke rumah mister X, diterima pembantunya (rumahnya
> kosong). Dan amplop ke-3 saya serahkan ke penjaga kantor Pemkot. Itu
> salinan press release yang menjelek-jelekkan birokrasi mereka.
>
> Kriiiiiiinngggg ..., jam 19.30 saya ditelpon pak Wali. *"Mas Ari, percaya
> deh saya akan bantu perijinannya. Tak perlu main-main media segala. Besok
> saya bereskan perijinan milik mas Ari." *Hehe .., Walikotanya ketakutan
> mau saya sebarkan press release ke media.
>
> Selasa pagi jam 10, mister X yang selama beberapa hari menghindar dari
> saya mendadak sms begini; "Mas Ari, Ijin Lokasi sudah selesai, silahkan
> diambil di kantor Bapeda." Wow, cepat sekali ya? Kenapa hal yang mudah
> dibikin sulit? Kalau Walikota mau, ternyata perijinan bisa selesai dalam
> sehari.
>
> Saya tanyakan apakah saya punya kewajiban terkait selesainya Ijin ini??
> Dijawab normatif; "Saya tidak tahu mas. Saya cuma menyampaikan perintah pak
> Wali untuk menghubungi mas Ari dan menyampaikan kalau ijin prinsip sudah
> ditanda-tangani. Soal lain-lain silahkan hubungi pak Wali sendiri."
>
> Sobat properti, pelajaran apa yang bisa anda petik dari kisah (pengalaman)
> yang saya sampaikan diatas?? Ternyata pejabat takut pada orang nekat.
> Mereka tak mau kehilangan jabatan. Ancaman diekspos di media massa adalah
> jurus ampuh yang bisa membuat mereka ciut nyalinya. Saya sudah
> membuktikannya.
>
> Note :
> Jangan ditiru. Adegan ini hanya dilakukan oleh profesional.
>
>
>

Thu Jul 11, 2013 8:59 pm (PDT) . Posted by:

"Iqbal Ir - @GriyaVerde" iqbal_ir

Terima kasih sharing jurus marketingnya pak, jurus baru nih... Keren
jurusnya pak...

2013/7/12 Ari Wibowo <ari.wibowo_psis@ymail.com>

> **
>
>
> *Memasarkan Properti Dengan Jurus Bola Sodok*
> *
> *
> *STRATEGI MEMASARKAN LONTE*
>
>
> AW 25DCAE68 - Pernah bermain biliard? Dimana anda memakai bola putih dan
> stick untuk menyodok bola dengan nomor tertentu supaya masuk kedalam
> lubang. Seorang pebiliard level pemula biasanya jika mau menyodok bola no
> 8, akan langsung mengarahkan bola putihnya menuju ke bola no 8 dan
> mengarahkan bola no 8 ke lubang. Straight! Mudah ditebak arah bolanya.
>
> Tapi ada juga pebiliard level advance yang punya skill diatas rata-rata.
> Terkadang untuk menembak bola no 8, dia mengarahkan bola putihnya kearah
> ban karet ditepian meja, baru memantul mengenai bola no 8 dengan arah dan
> besaran sudut yang sangat presisi. Ini namanya sodokan effect!!
>
> Yang luar biasa lagi, pebiliard level master seakan-akan menyodok bola no
> 8, akan tetapi bukan mengarahkan bola no 8 masuk ke lubang, melainkan
> mengarahkan bola no 8 membentur bola no 15, dan justru bola no 15 yang
> masuk ke lubang. Padahal dalam permainan biliard, memasukkan bola no 8
> mendapat poin 8. Dan memasukkan bola no 15 mendapatkan poin 15. So great!!
>
> Sobat properti, memasarkan properti terkadang bisa memakai jurus bola
> biliard juga, yaitu tidak mengarahkan bola putih langsung ke bola dan
> lubang sasaran. Tidak melakukan promosi langsung menuju konsumen yang
> disasar, tetapi mengambil arah memutar dengan memakai media perantara,
> yaitu broker atau mediator.
>
> Terkait program launching perumahan mini cluster eksklusif London Estate (LONTE)
> di kota London Kepulauan Natuna *(nama dan lokasi fiktif, jangan
> dimasukkan ke hati)* yang akan saya lakukan tanggal 17 Agustus 2013
> mendatang, saya justru memulainya dengan sebuah event yang bernama LONDON
> BROKER GATHERING. Agendanya berupa ngopi bareng di hotel paling mewah di
> kota London.
>
> Saya sengaja tidak menyebut-nyebut kata 'properti&#39; sama sekali di spanduk
> sejumlah 50 buah yang akan kami sebar ke seluruh penjuru kota London.
> Kesannya saya ingin mengumpulkan banyak orang yang berprofesi broker di
> kota London untuk kumpul-kumpul di sebuah acara gathering. Gak peduli
> broker tanah, broker mobil, atau broker apapun juga. Pokoknya yang suka
> brokeran dibikin penasaran supaya mau hadir.
>
> Apakah event gathering tersebut akan mengundang minat mereka untuk hadir?
> Saya berharap banyak broker yang akan hadir. Bayangkan! Ngopi gratis di
> hotel berbintang, dan ada doorprize berupa 2 blackberry. Padahal itu
> blackberry murahan seharga 500 ribuan saja.
>
> Lalu apa yang akan saya lakukan di acara gathering tersebut? Kami akan
> menerima mereka dengan agenda pembuka berupa minum kopi dan makan snack di
> teras banquet room. Saat peserta sudah berkumpul barang 50 - 100 orang,
> maka semua yang hadir dipersilahkan masuk dan acarapun kami mulai. Pada
> saat itulah mereka baru tersadar bahwa yang mereka hadiri adalah gathering
> peluncuran produk properti.
>
> Jumlah rumah yang kami pasarkan hanya 39 unit saja. Terdiri atas 12 unit
> type 54 dan 27 unit type 40. Didepan broker gathering tersebut, mereka akan
> saya berikan informasi terlebih dahulu berupa product knowledge dan
> berbagai benefitnya. Kalau soal melakukan presentasi dan memotivasi, Ari
> Wibowo lumayan bisa diandalkan, haha ..
>
> Dan berikutnya saya akan menawarkan kesempatan istimewa untuk membantu
> memasarkan produk hunian LONTE dengan fee penjualan sebesar Rp 5.000.000.
> Untuk ukuran kota kecil seperti London, nilai Rp 5.000.000 tergolong besar
> dan menarik. Budget tersebut sudah saya anggarkan sebelumnya di Action Plan.
>
> Mengingat jumlah rumah terbatas hanya 39 unit saja, maka kepada broker
> yang hadir, saya tawarkan opsi sebagai berikut;
> *
> *
> *KUPON GOLD*
> Membeli Kupon GOLD seharga Rp 100.000, akan mendapat kesempatan selama 30
> hari untuk memasarkan produk, dimana jika closing mendapatkan fee penjualan
> Rp 5.000.000. Jika dalam waktu 30 hari belum berhasil membawa konsumen
> membeli produk LONTE, maka kuponnya hangus.
> *
> *
> *KUPON SILVER*
> Membeli Kupon SILVER seharga Rp 50.000, akan mendapat kesempatan selama 15
> hari untuk memasarkan produk, dimana jika closing mendapatkan fee penjualan
> Rp 5.000.000. Jika dalam waktu 15 hari belum berhasil membawa konsumen
> membeli produk LONTE, maka uangnya hangus.
>
> Note;
> Apabila penjualan ternyata laris manis dan semua unit sudah sold out,
> padahal broker pembeli kupon sudah mendapatkan konsumen, maka kepada mereka
> akan diberikan kompensasi sebesar 2x harga kupon.
>
> Kepada siapa kami mengundi doorprize berupa 2 buah blackberry? Itu hanya
> kami lakukan untuk para broker yang membeli kupon. Tanpa membeli kupon
> (gold atau silver), maka tak ada peluang mendapatkan hadiah doorprize. Jadi
> sebenarnya pengundian doorprize ini adalah guna memancing broker yang hadir
> supaya tertarik membeli kupon. Dengan memegang kupon, secara tak langsung
> mereka punya mandat agar segera memasarkan produk LONTE.
>
> Jika kami mengerahkan sales force dari komunitas broker, apakah itu
> berarti sales internal kami yang ada di front office akan dimarginalkan
> perannya? Tidak!! Sesungguhnya mereka juga saya berikan kesempatan emas
> untuk bekerja keras membukukan transaksi penjualan dengan fee yang sama
> sebesar Rp 5.000.000 juga.
>
> Jadi dalam periode 17 Agustus s/d 16 September 2013, dengan sengaja saya
> mengalokasikan budget Rp 5.000.000/unit untuk fee penjualan. Entah siapa
> yang akan closing, baik broker luar ataupun sales internal kami, tetap saja
> namanya closing. Jadi ini persaingan terbuka dan kompetitif, dengan
> iming-iming yang sangat menarik.
>
> Saya berharap dalam periode 1 bulan pertama tersebut, bisa dibukukan
> transaksi penjualan sebanyak-banyaknya. Syukur-syukur sold out. Dan tentu
> saja saya akan membantu kinerja sales ataupun broker dengan membangun
> awareness produk selama 1 bulan pertama tersebut dengan publikasi dan
> sosialisasi produk di benak konsumen. Karena produk yang dikenal konsumen
> akan lebih mudah dijual.
>
> Jika 1 bulan penjualan dengan mengandalkan daya tarik fee penjualan yang
> besar tersebut sudah lewat, dan masih ada unit stok yang tersisa, maka saya
> akan mengubah strategi pemasaran dengan hanya menyediakan fee penjualan
> sebesar Rp 2.500.000 saja. Baik untuk sales internal ataupun mediator dari
> luar tanpa harus membeli kupon lagi.
>
> Sedangkan untuk budget Rp 5.000.000 yang tidak jadi dialokasikan akan saya
> alihkan menjadi budget gimmick yang diberikan kepada konsumennya langsung.
> Entah berupa hadiah langsung, subsidi angsuran KPR, atau bentuk program
> lainnya yang ditujukan ke konsumen alias pembeli.
>
> Nah, itulah strategi pemasaran ala bola sodok, dimana saya tidak
> mengarahkan program promosi langsung menuju ke calon konsumen, tapi justru
> memutar dulu ke sasaran lain, yaitu melalui jasa mediator ataupun broker.
> Apakah ini strategi yang benar atau salah? Saya tak peduli. Yang penting
> ayo kita sodok dan masukkan bolanya ke lubang.
>
>
>
>

Thu Jul 11, 2013 9:21 pm (PDT) . Posted by:

"Jimmy Kwan" kwan_jimmy79

hahaha, kenapa pake nama itu? kalau di seach google, munculnya gambar aneh2

2013/7/12 Ari Wibowo <ari.wibowo_psis@ymail.com>

> **
>
>
> *Memasarkan Properti Dengan Jurus Bola Sodok*
> *
> *
> *STRATEGI MEMASARKAN LONTE*
>
>
> AW 25DCAE68 - Pernah bermain biliard? Dimana anda memakai bola putih dan
> stick untuk menyodok bola dengan nomor tertentu supaya masuk kedalam
> lubang. Seorang pebiliard level pemula biasanya jika mau menyodok bola no
> 8, akan langsung mengarahkan bola putihnya menuju ke bola no 8 dan
> mengarahkan bola no 8 ke lubang. Straight! Mudah ditebak arah bolanya.
>
> Tapi ada juga pebiliard level advance yang punya skill diatas rata-rata.
> Terkadang untuk menembak bola no 8, dia mengarahkan bola putihnya kearah
> ban karet ditepian meja, baru memantul mengenai bola no 8 dengan arah dan
> besaran sudut yang sangat presisi. Ini namanya sodokan effect!!
>
> Yang luar biasa lagi, pebiliard level master seakan-akan menyodok bola no
> 8, akan tetapi bukan mengarahkan bola no 8 masuk ke lubang, melainkan
> mengarahkan bola no 8 membentur bola no 15, dan justru bola no 15 yang
> masuk ke lubang. Padahal dalam permainan biliard, memasukkan bola no 8
> mendapat poin 8. Dan memasukkan bola no 15 mendapatkan poin 15. So great!!
>
> Sobat properti, memasarkan properti terkadang bisa memakai jurus bola
> biliard juga, yaitu tidak mengarahkan bola putih langsung ke bola dan
> lubang sasaran. Tidak melakukan promosi langsung menuju konsumen yang
> disasar, tetapi mengambil arah memutar dengan memakai media perantara,
> yaitu broker atau mediator.
>
> Terkait program launching perumahan mini cluster eksklusif London Estate (LONTE)
> di kota London Kepulauan Natuna *(nama dan lokasi fiktif, jangan
> dimasukkan ke hati)* yang akan saya lakukan tanggal 17 Agustus 2013
> mendatang, saya justru memulainya dengan sebuah event yang bernama LONDON
> BROKER GATHERING. Agendanya berupa ngopi bareng di hotel paling mewah di
> kota London.
>
> Saya sengaja tidak menyebut-nyebut kata 'properti&#39; sama sekali di spanduk
> sejumlah 50 buah yang akan kami sebar ke seluruh penjuru kota London.
> Kesannya saya ingin mengumpulkan banyak orang yang berprofesi broker di
> kota London untuk kumpul-kumpul di sebuah acara gathering. Gak peduli
> broker tanah, broker mobil, atau broker apapun juga. Pokoknya yang suka
> brokeran dibikin penasaran supaya mau hadir.
>
> Apakah event gathering tersebut akan mengundang minat mereka untuk hadir?
> Saya berharap banyak broker yang akan hadir. Bayangkan! Ngopi gratis di
> hotel berbintang, dan ada doorprize berupa 2 blackberry. Padahal itu
> blackberry murahan seharga 500 ribuan saja.
>
> Lalu apa yang akan saya lakukan di acara gathering tersebut? Kami akan
> menerima mereka dengan agenda pembuka berupa minum kopi dan makan snack di
> teras banquet room. Saat peserta sudah berkumpul barang 50 - 100 orang,
> maka semua yang hadir dipersilahkan masuk dan acarapun kami mulai. Pada
> saat itulah mereka baru tersadar bahwa yang mereka hadiri adalah gathering
> peluncuran produk properti.
>
> Jumlah rumah yang kami pasarkan hanya 39 unit saja. Terdiri atas 12 unit
> type 54 dan 27 unit type 40. Didepan broker gathering tersebut, mereka akan
> saya berikan informasi terlebih dahulu berupa product knowledge dan
> berbagai benefitnya. Kalau soal melakukan presentasi dan memotivasi, Ari
> Wibowo lumayan bisa diandalkan, haha ..
>
> Dan berikutnya saya akan menawarkan kesempatan istimewa untuk membantu
> memasarkan produk hunian LONTE dengan fee penjualan sebesar Rp 5.000.000.
> Untuk ukuran kota kecil seperti London, nilai Rp 5.000.000 tergolong besar
> dan menarik. Budget tersebut sudah saya anggarkan sebelumnya di Action Plan.
>
> Mengingat jumlah rumah terbatas hanya 39 unit saja, maka kepada broker
> yang hadir, saya tawarkan opsi sebagai berikut;
> *
> *
> *KUPON GOLD*
> Membeli Kupon GOLD seharga Rp 100.000, akan mendapat kesempatan selama 30
> hari untuk memasarkan produk, dimana jika closing mendapatkan fee penjualan
> Rp 5.000.000. Jika dalam waktu 30 hari belum berhasil membawa konsumen
> membeli produk LONTE, maka kuponnya hangus.
> *
> *
> *KUPON SILVER*
> Membeli Kupon SILVER seharga Rp 50.000, akan mendapat kesempatan selama 15
> hari untuk memasarkan produk, dimana jika closing mendapatkan fee penjualan
> Rp 5.000.000. Jika dalam waktu 15 hari belum berhasil membawa konsumen
> membeli produk LONTE, maka uangnya hangus.
>
> Note;
> Apabila penjualan ternyata laris manis dan semua unit sudah sold out,
> padahal broker pembeli kupon sudah mendapatkan konsumen, maka kepada mereka
> akan diberikan kompensasi sebesar 2x harga kupon.
>
> Kepada siapa kami mengundi doorprize berupa 2 buah blackberry? Itu hanya
> kami lakukan untuk para broker yang membeli kupon. Tanpa membeli kupon
> (gold atau silver), maka tak ada peluang mendapatkan hadiah doorprize. Jadi
> sebenarnya pengundian doorprize ini adalah guna memancing broker yang hadir
> supaya tertarik membeli kupon. Dengan memegang kupon, secara tak langsung
> mereka punya mandat agar segera memasarkan produk LONTE.
>
> Jika kami mengerahkan sales force dari komunitas broker, apakah itu
> berarti sales internal kami yang ada di front office akan dimarginalkan
> perannya? Tidak!! Sesungguhnya mereka juga saya berikan kesempatan emas
> untuk bekerja keras membukukan transaksi penjualan dengan fee yang sama
> sebesar Rp 5.000.000 juga.
>
> Jadi dalam periode 17 Agustus s/d 16 September 2013, dengan sengaja saya
> mengalokasikan budget Rp 5.000.000/unit untuk fee penjualan. Entah siapa
> yang akan closing, baik broker luar ataupun sales internal kami, tetap saja
> namanya closing. Jadi ini persaingan terbuka dan kompetitif, dengan
> iming-iming yang sangat menarik.
>
> Saya berharap dalam periode 1 bulan pertama tersebut, bisa dibukukan
> transaksi penjualan sebanyak-banyaknya. Syukur-syukur sold out. Dan tentu
> saja saya akan membantu kinerja sales ataupun broker dengan membangun
> awareness produk selama 1 bulan pertama tersebut dengan publikasi dan
> sosialisasi produk di benak konsumen. Karena produk yang dikenal konsumen
> akan lebih mudah dijual.
>
> Jika 1 bulan penjualan dengan mengandalkan daya tarik fee penjualan yang
> besar tersebut sudah lewat, dan masih ada unit stok yang tersisa, maka saya
> akan mengubah strategi pemasaran dengan hanya menyediakan fee penjualan
> sebesar Rp 2.500.000 saja. Baik untuk sales internal ataupun mediator dari
> luar tanpa harus membeli kupon lagi.
>
> Sedangkan untuk budget Rp 5.000.000 yang tidak jadi dialokasikan akan saya
> alihkan menjadi budget gimmick yang diberikan kepada konsumennya langsung.
> Entah berupa hadiah langsung, subsidi angsuran KPR, atau bentuk program
> lainnya yang ditujukan ke konsumen alias pembeli.
>
> Nah, itulah strategi pemasaran ala bola sodok, dimana saya tidak
> mengarahkan program promosi langsung menuju ke calon konsumen, tapi justru
> memutar dulu ke sasaran lain, yaitu melalui jasa mediator ataupun broker.
> Apakah ini strategi yang benar atau salah? Saya tak peduli. Yang penting
> ayo kita sodok dan masukkan bolanya ke lubang.
>
>
>
>

Thu Jul 11, 2013 9:35 pm (PDT) . Posted by:

"eko hartanto" eco_hrt

Bravo... brother ....,  ternyata banyak strategi menuju Lubang... :) sukses Bro..

Eko Hartanto

________________________________
From: Ari Wibowo <ari.wibowo_psis@ymail.com>
To: yuk bisnis properti <yukbisnisproperti@yahoogroups.com>
Sent: Friday, July 12, 2013 9:39 AM
Subject: [yukbisnisproperti] STRATEGI MEMASARKAN LONTE


 
Memasarkan
Properti Dengan Jurus Bola Sodok

STRATEGI
MEMASARKAN LONTE
 

AW 25DCAE68 - Pernah bermain biliard? Dimana anda memakai bola putih dan
stick untuk menyodok bola dengan nomor tertentu supaya masuk kedalam lubang.
Seorang pebiliard level pemula biasanya jika mau menyodok bola no 8, akan
langsung mengarahkan bola putihnya menuju ke bola no 8 dan mengarahkan bola no
8 ke lubang. Straight! Mudah ditebak arah bolanya.

Tapi ada juga pebiliard level advance yang punya skill diatas rata-rata.
Terkadang untuk menembak bola no 8, dia mengarahkan bola putihnya kearah ban
karet ditepian meja, baru memantul mengenai bola no 8 dengan arah dan besaran
sudut yang sangat presisi. Ini namanya sodokan effect!!

Yang luar biasa lagi, pebiliard level master seakan-akan menyodok bola no 8,
akan tetapi bukan mengarahkan bola no 8 masuk ke lubang, melainkan mengarahkan
bola no 8 membentur bola no 15, dan justru bola no 15 yang masuk ke lubang.
Padahal dalam permainan biliard, memasukkan bola no 8 mendapat poin 8. Dan
memasukkan bola no 15 mendapatkan poin 15. So great!!

Sobat properti, memasarkan properti terkadang bisa memakai jurus bola
biliard juga, yaitu tidak mengarahkan bola putih langsung ke bola dan lubang
sasaran. Tidak melakukan promosi langsung menuju konsumen yang disasar, tetapi
mengambil arah memutar dengan memakai media perantara, yaitu broker atau
mediator.

Terkait program launching perumahan mini cluster eksklusif London
Estate  (LONTE) di kota London Kepulauan
Natuna (nama dan lokasi fiktif, jangan
dimasukkan ke hati) yang akan saya lakukan tanggal 17 Agustus 2013
mendatang, saya justru memulainya dengan sebuah event yang bernama LONDON
BROKER GATHERING. Agendanya berupa ngopi bareng di hotel paling mewah di kota
London.

Saya sengaja tidak menyebut-nyebut kata 'properti&#39; sama sekali di spanduk
sejumlah 50 buah yang akan kami sebar ke seluruh penjuru kota London. Kesannya
saya ingin mengumpulkan banyak orang yang berprofesi broker di kota London
untuk kumpul-kumpul di sebuah acara gathering. Gak peduli broker tanah, broker
mobil, atau broker apapun juga. Pokoknya yang suka brokeran dibikin penasaran
supaya mau hadir.

Apakah event gathering tersebut akan mengundang minat mereka untuk hadir?
Saya berharap banyak broker yang akan hadir. Bayangkan! Ngopi gratis di hotel
berbintang, dan ada doorprize berupa 2 blackberry. Padahal itu blackberry
murahan seharga 500 ribuan saja.

Lalu apa yang akan saya lakukan di acara gathering tersebut? Kami akan
menerima mereka dengan agenda pembuka berupa minum kopi dan makan snack di
teras banquet room. Saat peserta sudah berkumpul barang 50 - 100 orang, maka
semua yang hadir dipersilahkan masuk dan acarapun kami mulai. Pada saat itulah
mereka baru tersadar bahwa yang mereka hadiri adalah gathering peluncuran
produk properti.
 
Jumlah rumah yang kami pasarkan hanya 39 unit saja. Terdiri atas 12 unit
type 54 dan 27 unit type 40. Didepan broker gathering tersebut, mereka akan
saya berikan informasi terlebih dahulu berupa product knowledge dan berbagai
benefitnya. Kalau soal melakukan presentasi dan memotivasi, Ari Wibowo lumayan
bisa diandalkan, haha ..

Dan berikutnya saya akan menawarkan kesempatan istimewa untuk membantu
memasarkan produk hunian LONTE dengan fee penjualan sebesar Rp 5.000.000. Untuk
ukuran kota kecil seperti London, nilai Rp 5.000.000 tergolong besar dan
menarik. Budget tersebut sudah saya anggarkan sebelumnya di Action Plan.

Mengingat jumlah rumah terbatas hanya 39 unit saja, maka kepada broker yang
hadir, saya tawarkan opsi sebagai berikut;

KUPON GOLD
Membeli Kupon GOLD seharga Rp 100.000, akan mendapat kesempatan selama 30
hari untuk memasarkan produk, dimana jika closing mendapatkan fee penjualan Rp
5.000.000. Jika dalam waktu 30 hari belum berhasil membawa konsumen membeli
produk LONTE, maka kuponnya hangus.

KUPON SILVER
Membeli Kupon SILVER seharga Rp 50.000, akan mendapat kesempatan selama 15
hari untuk memasarkan produk, dimana jika closing mendapatkan fee penjualan Rp
5.000.000. Jika dalam waktu 15 hari belum berhasil membawa konsumen membeli
produk LONTE, maka uangnya hangus.

Note;
Apabila penjualan ternyata laris manis dan semua unit sudah sold out,
padahal broker pembeli kupon sudah mendapatkan konsumen, maka kepada mereka
akan diberikan kompensasi sebesar 2x harga kupon.

Kepada siapa kami mengundi doorprize berupa 2 buah blackberry? Itu hanya
kami lakukan untuk para broker yang membeli kupon. Tanpa membeli kupon (gold
atau silver), maka tak ada peluang mendapatkan hadiah doorprize. Jadi
sebenarnya pengundian doorprize ini adalah guna memancing broker yang hadir
supaya tertarik membeli kupon. Dengan memegang kupon, secara tak langsung
mereka punya mandat agar segera memasarkan produk LONTE.

Jika kami mengerahkan sales force dari komunitas broker, apakah itu berarti
sales internal kami yang ada di front office akan dimarginalkan perannya?
Tidak!! Sesungguhnya mereka juga saya berikan kesempatan emas untuk bekerja
keras membukukan transaksi penjualan dengan fee yang sama sebesar Rp 5.000.000
juga.

Jadi dalam periode 17 Agustus s/d 16 September 2013, dengan sengaja saya
mengalokasikan budget Rp 5.000.000/unit untuk fee penjualan. Entah siapa yang
akan closing, baik broker luar ataupun sales internal kami, tetap saja namanya
closing. Jadi ini persaingan terbuka dan kompetitif, dengan iming-iming yang
sangat menarik.
 
Saya berharap dalam periode 1 bulan pertama tersebut, bisa dibukukan
transaksi penjualan sebanyak-banyaknya. Syukur-syukur sold out. Dan tentu saja
saya akan membantu kinerja sales ataupun broker dengan membangun awareness
produk selama 1 bulan pertama tersebut dengan publikasi dan sosialisasi produk
di benak konsumen. Karena produk yang dikenal konsumen akan lebih mudah dijual.

Jika 1 bulan penjualan dengan mengandalkan daya tarik fee penjualan yang
besar tersebut sudah lewat, dan masih ada unit stok yang tersisa, maka saya
akan mengubah strategi pemasaran dengan hanya menyediakan fee penjualan sebesar
Rp 2.500.000 saja. Baik untuk sales internal ataupun mediator dari luar tanpa
harus membeli kupon lagi.

Sedangkan untuk budget Rp 5.000.000 yang tidak jadi dialokasikan akan saya
alihkan menjadi budget gimmick yang diberikan kepada konsumennya langsung.
Entah berupa hadiah langsung, subsidi angsuran KPR, atau bentuk program lainnya
yang ditujukan ke konsumen alias pembeli.

Nah, itulah strategi pemasaran ala bola sodok, dimana saya tidak mengarahkan
program promosi langsung menuju ke calon konsumen, tapi justru memutar dulu ke
sasaran lain, yaitu melalui jasa mediator ataupun broker. Apakah ini strategi
yang benar atau salah? Saya tak peduli. Yang penting ayo kita sodok dan
masukkan bolanya ke lubang.
 

Thu Jul 11, 2013 11:04 pm (PDT) . Posted by:

"Sudrajat Ms" sudrajat_99

Mantaap ...

Bisa di ambil intisari yang luarbiasa, nich Pak ...

Regards

Sudrajat Mardisantosa

________________________________
From: Ari Wibowo <ari.wibowo_psis@ymail.com>
To: yuk bisnis properti <yukbisnisproperti@yahoogroups.com>
Sent: Friday, July 12, 2013 9:39 AM
Subject: [yukbisnisproperti] STRATEGI MEMASARKAN LONTE


 
Memasarkan
Properti Dengan Jurus Bola Sodok

STRATEGI
MEMASARKAN LONTE
 

AW 25DCAE68 - Pernah bermain biliard? Dimana anda memakai bola putih dan
stick untuk menyodok bola dengan nomor tertentu supaya masuk kedalam lubang.
Seorang pebiliard level pemula biasanya jika mau menyodok bola no 8, akan
langsung mengarahkan bola putihnya menuju ke bola no 8 dan mengarahkan bola no
8 ke lubang. Straight! Mudah ditebak arah bolanya.

Tapi ada juga pebiliard level advance yang punya skill diatas rata-rata.
Terkadang untuk menembak bola no 8, dia mengarahkan bola putihnya kearah ban
karet ditepian meja, baru memantul mengenai bola no 8 dengan arah dan besaran
sudut yang sangat presisi. Ini namanya sodokan effect!!

Yang luar biasa lagi, pebiliard level master seakan-akan menyodok bola no 8,
akan tetapi bukan mengarahkan bola no 8 masuk ke lubang, melainkan mengarahkan
bola no 8 membentur bola no 15, dan justru bola no 15 yang masuk ke lubang.
Padahal dalam permainan biliard, memasukkan bola no 8 mendapat poin 8. Dan
memasukkan bola no 15 mendapatkan poin 15. So great!!

Sobat properti, memasarkan properti terkadang bisa memakai jurus bola
biliard juga, yaitu tidak mengarahkan bola putih langsung ke bola dan lubang
sasaran. Tidak melakukan promosi langsung menuju konsumen yang disasar, tetapi
mengambil arah memutar dengan memakai media perantara, yaitu broker atau
mediator.

Terkait program launching perumahan mini cluster eksklusif London
Estate  (LONTE) di kota London Kepulauan
Natuna (nama dan lokasi fiktif, jangan
dimasukkan ke hati) yang akan saya lakukan tanggal 17 Agustus 2013
mendatang, saya justru memulainya dengan sebuah event yang bernama LONDON
BROKER GATHERING. Agendanya berupa ngopi bareng di hotel paling mewah di kota
London.

Saya sengaja tidak menyebut-nyebut kata 'properti&#39; sama sekali di spanduk
sejumlah 50 buah yang akan kami sebar ke seluruh penjuru kota London. Kesannya
saya ingin mengumpulkan banyak orang yang berprofesi broker di kota London
untuk kumpul-kumpul di sebuah acara gathering. Gak peduli broker tanah, broker
mobil, atau broker apapun juga. Pokoknya yang suka brokeran dibikin penasaran
supaya mau hadir.

Apakah event gathering tersebut akan mengundang minat mereka untuk hadir?
Saya berharap banyak broker yang akan hadir. Bayangkan! Ngopi gratis di hotel
berbintang, dan ada doorprize berupa 2 blackberry. Padahal itu blackberry
murahan seharga 500 ribuan saja.

Lalu apa yang akan saya lakukan di acara gathering tersebut? Kami akan
menerima mereka dengan agenda pembuka berupa minum kopi dan makan snack di
teras banquet room. Saat peserta sudah berkumpul barang 50 - 100 orang, maka
semua yang hadir dipersilahkan masuk dan acarapun kami mulai. Pada saat itulah
mereka baru tersadar bahwa yang mereka hadiri adalah gathering peluncuran
produk properti.
 
Jumlah rumah yang kami pasarkan hanya 39 unit saja. Terdiri atas 12 unit
type 54 dan 27 unit type 40. Didepan broker gathering tersebut, mereka akan
saya berikan informasi terlebih dahulu berupa product knowledge dan berbagai
benefitnya. Kalau soal melakukan presentasi dan memotivasi, Ari Wibowo lumayan
bisa diandalkan, haha ..

Dan berikutnya saya akan menawarkan kesempatan istimewa untuk membantu
memasarkan produk hunian LONTE dengan fee penjualan sebesar Rp 5.000.000. Untuk
ukuran kota kecil seperti London, nilai Rp 5.000.000 tergolong besar dan
menarik. Budget tersebut sudah saya anggarkan sebelumnya di Action Plan.

Mengingat jumlah rumah terbatas hanya 39 unit saja, maka kepada broker yang
hadir, saya tawarkan opsi sebagai berikut;

KUPON GOLD
Membeli Kupon GOLD seharga Rp 100.000, akan mendapat kesempatan selama 30
hari untuk memasarkan produk, dimana jika closing mendapatkan fee penjualan Rp
5.000.000. Jika dalam waktu 30 hari belum berhasil membawa konsumen membeli
produk LONTE, maka kuponnya hangus.

KUPON SILVER
Membeli Kupon SILVER seharga Rp 50.000, akan mendapat kesempatan selama 15
hari untuk memasarkan produk, dimana jika closing mendapatkan fee penjualan Rp
5.000.000. Jika dalam waktu 15 hari belum berhasil membawa konsumen membeli
produk LONTE, maka uangnya hangus.

Note;
Apabila penjualan ternyata laris manis dan semua unit sudah sold out,
padahal broker pembeli kupon sudah mendapatkan konsumen, maka kepada mereka
akan diberikan kompensasi sebesar 2x harga kupon.

Kepada siapa kami mengundi doorprize berupa 2 buah blackberry? Itu hanya
kami lakukan untuk para broker yang membeli kupon. Tanpa membeli kupon (gold
atau silver), maka tak ada peluang mendapatkan hadiah doorprize. Jadi
sebenarnya pengundian doorprize ini adalah guna memancing broker yang hadir
supaya tertarik membeli kupon. Dengan memegang kupon, secara tak langsung
mereka punya mandat agar segera memasarkan produk LONTE.

Jika kami mengerahkan sales force dari komunitas broker, apakah itu berarti
sales internal kami yang ada di front office akan dimarginalkan perannya?
Tidak!! Sesungguhnya mereka juga saya berikan kesempatan emas untuk bekerja
keras membukukan transaksi penjualan dengan fee yang sama sebesar Rp 5.000.000
juga.

Jadi dalam periode 17 Agustus s/d 16 September 2013, dengan sengaja saya
mengalokasikan budget Rp 5.000.000/unit untuk fee penjualan. Entah siapa yang
akan closing, baik broker luar ataupun sales internal kami, tetap saja namanya
closing. Jadi ini persaingan terbuka dan kompetitif, dengan iming-iming yang
sangat menarik.
 
Saya berharap dalam periode 1 bulan pertama tersebut, bisa dibukukan
transaksi penjualan sebanyak-banyaknya. Syukur-syukur sold out. Dan tentu saja
saya akan membantu kinerja sales ataupun broker dengan membangun awareness
produk selama 1 bulan pertama tersebut dengan publikasi dan sosialisasi produk
di benak konsumen. Karena produk yang dikenal konsumen akan lebih mudah dijual.

Jika 1 bulan penjualan dengan mengandalkan daya tarik fee penjualan yang
besar tersebut sudah lewat, dan masih ada unit stok yang tersisa, maka saya
akan mengubah strategi pemasaran dengan hanya menyediakan fee penjualan sebesar
Rp 2.500.000 saja. Baik untuk sales internal ataupun mediator dari luar tanpa
harus membeli kupon lagi.

Sedangkan untuk budget Rp 5.000.000 yang tidak jadi dialokasikan akan saya
alihkan menjadi budget gimmick yang diberikan kepada konsumennya langsung.
Entah berupa hadiah langsung, subsidi angsuran KPR, atau bentuk program lainnya
yang ditujukan ke konsumen alias pembeli.

Nah, itulah strategi pemasaran ala bola sodok, dimana saya tidak mengarahkan
program promosi langsung menuju ke calon konsumen, tapi justru memutar dulu ke
sasaran lain, yaitu melalui jasa mediator ataupun broker. Apakah ini strategi
yang benar atau salah? Saya tak peduli. Yang penting ayo kita sodok dan
masukkan bolanya ke lubang.
 

Thu Jul 11, 2013 11:04 pm (PDT) . Posted by:

yazri@ymail.com

MANTAP !!
Powered by Telkomsel BlackBerry�

-----Original Message-----
From: Jimmy Kwan <jimmykwan08@gmail.com>
Sender: yukbisnisproperti@yahoogroups.com
Date: Fri, 12 Jul 2013 11:19:09
To: <yukbisnisproperti@yahoogroups.com>
Reply-To: yukbisnisproperti@yahoogroups.com
Subject: Re: [yukbisnisproperti] STRATEGI MEMASARKAN LONTE

hahaha, kenapa pake nama itu? kalau di seach google, munculnya gambar aneh2


2013/7/12 Ari Wibowo <ari.wibowo_psis@ymail.com>

> **
>
>
> *Memasarkan Properti Dengan Jurus Bola Sodok*
> *
> *
> *STRATEGI MEMASARKAN LONTE*
>
>
> AW 25DCAE68 - Pernah bermain biliard? Dimana anda memakai bola putih dan
> stick untuk menyodok bola dengan nomor tertentu supaya masuk kedalam
> lubang. Seorang pebiliard level pemula biasanya jika mau menyodok bola no
> 8, akan langsung mengarahkan bola putihnya menuju ke bola no 8 dan
> mengarahkan bola no 8 ke lubang. Straight! Mudah ditebak arah bolanya.
>
> Tapi ada juga pebiliard level advance yang punya skill diatas rata-rata.
> Terkadang untuk menembak bola no 8, dia mengarahkan bola putihnya kearah
> ban karet ditepian meja, baru memantul mengenai bola no 8 dengan arah dan
> besaran sudut yang sangat presisi. Ini namanya sodokan effect!!
>
> Yang luar biasa lagi, pebiliard level master seakan-akan menyodok bola no
> 8, akan tetapi bukan mengarahkan bola no 8 masuk ke lubang, melainkan
> mengarahkan bola no 8 membentur bola no 15, dan justru bola no 15 yang
> masuk ke lubang. Padahal dalam permainan biliard, memasukkan bola no 8
> mendapat poin 8. Dan memasukkan bola no 15 mendapatkan poin 15. So great!!
>
> Sobat properti, memasarkan properti terkadang bisa memakai jurus bola
> biliard juga, yaitu tidak mengarahkan bola putih langsung ke bola dan
> lubang sasaran. Tidak melakukan promosi langsung menuju konsumen yang
> disasar, tetapi mengambil arah memutar dengan memakai media perantara,
> yaitu broker atau mediator.
>
> Terkait program launching perumahan mini cluster eksklusif London Estate (LONTE)
> di kota London Kepulauan Natuna *(nama dan lokasi fiktif, jangan
> dimasukkan ke hati)* yang akan saya lakukan tanggal 17 Agustus 2013
> mendatang, saya justru memulainya dengan sebuah event yang bernama LONDON
> BROKER GATHERING. Agendanya berupa ngopi bareng di hotel paling mewah di
> kota London.
>
> Saya sengaja tidak menyebut-nyebut kata 'properti&#39; sama sekali di spanduk
> sejumlah 50 buah yang akan kami sebar ke seluruh penjuru kota London.
> Kesannya saya ingin mengumpulkan banyak orang yang berprofesi broker di
> kota London untuk kumpul-kumpul di sebuah acara gathering. Gak peduli
> broker tanah, broker mobil, atau broker apapun juga. Pokoknya yang suka
> brokeran dibikin penasaran supaya mau hadir.
>
> Apakah event gathering tersebut akan mengundang minat mereka untuk hadir?
> Saya berharap banyak broker yang akan hadir. Bayangkan! Ngopi gratis di
> hotel berbintang, dan ada doorprize berupa 2 blackberry. Padahal itu
> blackberry murahan seharga 500 ribuan saja.
>
> Lalu apa yang akan saya lakukan di acara gathering tersebut? Kami akan
> menerima mereka dengan agenda pembuka berupa minum kopi dan makan snack di
> teras banquet room. Saat peserta sudah berkumpul barang 50 - 100 orang,
> maka semua yang hadir dipersilahkan masuk dan acarapun kami mulai. Pada
> saat itulah mereka baru tersadar bahwa yang mereka hadiri adalah gathering
> peluncuran produk properti.
>
> Jumlah rumah yang kami pasarkan hanya 39 unit saja. Terdiri atas 12 unit
> type 54 dan 27 unit type 40. Didepan broker gathering tersebut, mereka akan
> saya berikan informasi terlebih dahulu berupa product knowledge dan
> berbagai benefitnya. Kalau soal melakukan presentasi dan memotivasi, Ari
> Wibowo lumayan bisa diandalkan, haha ..
>
> Dan berikutnya saya akan menawarkan kesempatan istimewa untuk membantu
> memasarkan produk hunian LONTE dengan fee penjualan sebesar Rp 5.000.000.
> Untuk ukuran kota kecil seperti London, nilai Rp 5.000.000 tergolong besar
> dan menarik. Budget tersebut sudah saya anggarkan sebelumnya di Action Plan.
>
> Mengingat jumlah rumah terbatas hanya 39 unit saja, maka kepada broker
> yang hadir, saya tawarkan opsi sebagai berikut;
> *
> *
> *KUPON GOLD*
> Membeli Kupon GOLD seharga Rp 100.000, akan mendapat kesempatan selama 30
> hari untuk memasarkan produk, dimana jika closing mendapatkan fee penjualan
> Rp 5.000.000. Jika dalam waktu 30 hari belum berhasil membawa konsumen
> membeli produk LONTE, maka kuponnya hangus.
> *
> *
> *KUPON SILVER*
> Membeli Kupon SILVER seharga Rp 50.000, akan mendapat kesempatan selama 15
> hari untuk memasarkan produk, dimana jika closing mendapatkan fee penjualan
> Rp 5.000.000. Jika dalam waktu 15 hari belum berhasil membawa konsumen
> membeli produk LONTE, maka uangnya hangus.
>
> Note;
> Apabila penjualan ternyata laris manis dan semua unit sudah sold out,
> padahal broker pembeli kupon sudah mendapatkan konsumen, maka kepada mereka
> akan diberikan kompensasi sebesar 2x harga kupon.
>
> Kepada siapa kami mengundi doorprize berupa 2 buah blackberry? Itu hanya
> kami lakukan untuk para broker yang membeli kupon. Tanpa membeli kupon
> (gold atau silver), maka tak ada peluang mendapatkan hadiah doorprize. Jadi
> sebenarnya pengundian doorprize ini adalah guna memancing broker yang hadir
> supaya tertarik membeli kupon. Dengan memegang kupon, secara tak langsung
> mereka punya mandat agar segera memasarkan produk LONTE.
>
> Jika kami mengerahkan sales force dari komunitas broker, apakah itu
> berarti sales internal kami yang ada di front office akan dimarginalkan
> perannya? Tidak!! Sesungguhnya mereka juga saya berikan kesempatan emas
> untuk bekerja keras membukukan transaksi penjualan dengan fee yang sama
> sebesar Rp 5.000.000 juga.
>
> Jadi dalam periode 17 Agustus s/d 16 September 2013, dengan sengaja saya
> mengalokasikan budget Rp 5.000.000/unit untuk fee penjualan. Entah siapa
> yang akan closing, baik broker luar ataupun sales internal kami, tetap saja
> namanya closing. Jadi ini persaingan terbuka dan kompetitif, dengan
> iming-iming yang sangat menarik.
>
> Saya berharap dalam periode 1 bulan pertama tersebut, bisa dibukukan
> transaksi penjualan sebanyak-banyaknya. Syukur-syukur sold out. Dan tentu
> saja saya akan membantu kinerja sales ataupun broker dengan membangun
> awareness produk selama 1 bulan pertama tersebut dengan publikasi dan
> sosialisasi produk di benak konsumen. Karena produk yang dikenal konsumen
> akan lebih mudah dijual.
>
> Jika 1 bulan penjualan dengan mengandalkan daya tarik fee penjualan yang
> besar tersebut sudah lewat, dan masih ada unit stok yang tersisa, maka saya
> akan mengubah strategi pemasaran dengan hanya menyediakan fee penjualan
> sebesar Rp 2.500.000 saja. Baik untuk sales internal ataupun mediator dari
> luar tanpa harus membeli kupon lagi.
>
> Sedangkan untuk budget Rp 5.000.000 yang tidak jadi dialokasikan akan saya
> alihkan menjadi budget gimmick yang diberikan kepada konsumennya langsung.
> Entah berupa hadiah langsung, subsidi angsuran KPR, atau bentuk program
> lainnya yang ditujukan ke konsumen alias pembeli.
>
> Nah, itulah strategi pemasaran ala bola sodok, dimana saya tidak
> mengarahkan program promosi langsung menuju ke calon konsumen, tapi justru
> memutar dulu ke sasaran lain, yaitu melalui jasa mediator ataupun broker.
> Apakah ini strategi yang benar atau salah? Saya tak peduli. Yang penting
> ayo kita sodok dan masukkan bolanya ke lubang.
>
>
>
>

Fri Jul 12, 2013 2:03 am (PDT) . Posted by:

"Wong" asr1008

inspiratif.

thx
www.asriman.com

--- In yukbisnisproperti@yahoogroups.com, Ari Wibowo <ari.wibowo_psis@...> wrote:
>
> Memasarkan
> Properti Dengan Jurus Bola Sodok
>
> STRATEGI
> MEMASARKAN LONTE
>  
>
> AW 25DCAE68 - Pernah bermain biliard? Dimana anda memakai bola putih dan
> stick untuk menyodok bola dengan nomor tertentu supaya masuk kedalam lubang.
> Seorang pebiliard level pemula biasanya jika mau menyodok bola no 8, akan
> langsung mengarahkan bola putihnya menuju ke bola no 8 dan mengarahkan bola no
> 8 ke lubang. Straight! Mudah ditebak arah bolanya.
>
> Tapi ada juga pebiliard level advance yang punya skill diatas rata-rata.
> Terkadang untuk menembak bola no 8, dia mengarahkan bola putihnya kearah ban
> karet ditepian meja, baru memantul mengenai bola no 8 dengan arah dan besaran
> sudut yang sangat presisi. Ini namanya sodokan effect!!
>
> Yang luar biasa lagi, pebiliard level master seakan-akan menyodok bola no 8,
> akan tetapi bukan mengarahkan bola no 8 masuk ke lubang, melainkan mengarahkan
> bola no 8 membentur bola no 15, dan justru bola no 15 yang masuk ke lubang.
> Padahal dalam permainan biliard, memasukkan bola no 8 mendapat poin 8. Dan
> memasukkan bola no 15 mendapatkan poin 15. So great!!
>
> Sobat properti, memasarkan properti terkadang bisa memakai jurus bola
> biliard juga, yaitu tidak mengarahkan bola putih langsung ke bola dan lubang
> sasaran. Tidak melakukan promosi langsung menuju konsumen yang disasar, tetapi
> mengambil arah memutar dengan memakai media perantara, yaitu broker atau
> mediator.
>
> Terkait program launching perumahan mini cluster eksklusif London
> Estate  (LONTE) di kota London Kepulauan
> Natuna (nama dan lokasi fiktif, jangan
> dimasukkan ke hati) yang akan saya lakukan tanggal 17 Agustus 2013
> mendatang, saya justru memulainya dengan sebuah event yang bernama LONDON
> BROKER GATHERING. Agendanya berupa ngopi bareng di hotel paling mewah di kota
> London.
>
> Saya sengaja tidak menyebut-nyebut kata 'properti&#39; sama sekali di spanduk
> sejumlah 50 buah yang akan kami sebar ke seluruh penjuru kota London. Kesannya
> saya ingin mengumpulkan banyak orang yang berprofesi broker di kota London
> untuk kumpul-kumpul di sebuah acara gathering. Gak peduli broker tanah, broker
> mobil, atau broker apapun juga. Pokoknya yang suka brokeran dibikin penasaran
> supaya mau hadir.
>
> Apakah event gathering tersebut akan mengundang minat mereka untuk hadir?
> Saya berharap banyak broker yang akan hadir. Bayangkan! Ngopi gratis di hotel
> berbintang, dan ada doorprize berupa 2 blackberry. Padahal itu blackberry
> murahan seharga 500 ribuan saja.
>
> Lalu apa yang akan saya lakukan di acara gathering tersebut? Kami akan
> menerima mereka dengan agenda pembuka berupa minum kopi dan makan snack di
> teras banquet room. Saat peserta sudah berkumpul barang 50 - 100 orang, maka
> semua yang hadir dipersilahkan masuk dan acarapun kami mulai. Pada saat itulah
> mereka baru tersadar bahwa yang mereka hadiri adalah gathering peluncuran
> produk properti.
>  
> Jumlah rumah yang kami pasarkan hanya 39 unit saja. Terdiri atas 12 unit
> type 54 dan 27 unit type 40. Didepan broker gathering tersebut, mereka akan
> saya berikan informasi terlebih dahulu berupa product knowledge dan berbagai
> benefitnya. Kalau soal melakukan presentasi dan memotivasi, Ari Wibowo lumayan
> bisa diandalkan, haha ..
>
> Dan berikutnya saya akan menawarkan kesempatan istimewa untuk membantu
> memasarkan produk hunian LONTE dengan fee penjualan sebesar Rp 5.000.000. Untuk
> ukuran kota kecil seperti London, nilai Rp 5.000.000 tergolong besar dan
> menarik. Budget tersebut sudah saya anggarkan sebelumnya di Action Plan.
>
> Mengingat jumlah rumah terbatas hanya 39 unit saja, maka kepada broker yang
> hadir, saya tawarkan opsi sebagai berikut;
>
> KUPON GOLD
> Membeli Kupon GOLD seharga Rp 100.000, akan mendapat kesempatan selama 30
> hari untuk memasarkan produk, dimana jika closing mendapatkan fee penjualan Rp
> 5.000.000. Jika dalam waktu 30 hari belum berhasil membawa konsumen membeli
> produk LONTE, maka kuponnya hangus.
>
> KUPON SILVER
> Membeli Kupon SILVER seharga Rp 50.000, akan mendapat kesempatan selama 15
> hari untuk memasarkan produk, dimana jika closing mendapatkan fee penjualan Rp
> 5.000.000. Jika dalam waktu 15 hari belum berhasil membawa konsumen membeli
> produk LONTE, maka uangnya hangus.
>
> Note;
> Apabila penjualan ternyata laris manis dan semua unit sudah sold out,
> padahal broker pembeli kupon sudah mendapatkan konsumen, maka kepada mereka
> akan diberikan kompensasi sebesar 2x harga kupon.
>
> Kepada siapa kami mengundi doorprize berupa 2 buah blackberry? Itu hanya
> kami lakukan untuk para broker yang membeli kupon. Tanpa membeli kupon (gold
> atau silver), maka tak ada peluang mendapatkan hadiah doorprize. Jadi
> sebenarnya pengundian doorprize ini adalah guna memancing broker yang hadir
> supaya tertarik membeli kupon. Dengan memegang kupon, secara tak langsung
> mereka punya mandat agar segera memasarkan produk LONTE.
>
> Jika kami mengerahkan sales force dari komunitas broker, apakah itu berarti
> sales internal kami yang ada di front office akan dimarginalkan perannya?
> Tidak!! Sesungguhnya mereka juga saya berikan kesempatan emas untuk bekerja
> keras membukukan transaksi penjualan dengan fee yang sama sebesar Rp 5.000.000
> juga.
>
> Jadi dalam periode 17 Agustus s/d 16 September 2013, dengan sengaja saya
> mengalokasikan budget Rp 5.000.000/unit untuk fee penjualan. Entah siapa yang
> akan closing, baik broker luar ataupun sales internal kami, tetap saja namanya
> closing. Jadi ini persaingan terbuka dan kompetitif, dengan iming-iming yang
> sangat menarik.
>  
> Saya berharap dalam periode 1 bulan pertama tersebut, bisa dibukukan
> transaksi penjualan sebanyak-banyaknya. Syukur-syukur sold out. Dan tentu saja
> saya akan membantu kinerja sales ataupun broker dengan membangun awareness
> produk selama 1 bulan pertama tersebut dengan publikasi dan sosialisasi produk
> di benak konsumen. Karena produk yang dikenal konsumen akan lebih mudah dijual.
>
> Jika 1 bulan penjualan dengan mengandalkan daya tarik fee penjualan yang
> besar tersebut sudah lewat, dan masih ada unit stok yang tersisa, maka saya
> akan mengubah strategi pemasaran dengan hanya menyediakan fee penjualan sebesar
> Rp 2.500.000 saja. Baik untuk sales internal ataupun mediator dari luar tanpa
> harus membeli kupon lagi.
>
> Sedangkan untuk budget Rp 5.000.000 yang tidak jadi dialokasikan akan saya
> alihkan menjadi budget gimmick yang diberikan kepada konsumennya langsung.
> Entah berupa hadiah langsung, subsidi angsuran KPR, atau bentuk program lainnya
> yang ditujukan ke konsumen alias pembeli.
>
> Nah, itulah strategi pemasaran ala bola sodok, dimana saya tidak mengarahkan
> program promosi langsung menuju ke calon konsumen, tapi justru memutar dulu ke
> sasaran lain, yaitu melalui jasa mediator ataupun broker. Apakah ini strategi
> yang benar atau salah? Saya tak peduli. Yang penting ayo kita sodok dan
> masukkan bolanya ke lubang.
>

Thu Jul 11, 2013 9:01 pm (PDT) . Posted by:

arpat81

Muantaps Pak Ari ,ide yang kreatif dan biaya promosi/iklan yang minim,perlu dicoba bagi kita developer pemula

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-----Original Message-----
From: Ari Wibowo <ari.wibowo_psis@ymail.com>
Sender: yukbisnisproperti@yahoogroups.com
Date: Fri, 12 Jul 2013 09:58:07
To: yuk bisnis properti<yukbisnisproperti@yahoogroups.com>
Reply-To: yukbisnisproperti@yahoogroups.com
Subject: [yukbisnisproperti] BERBUAH SEKALI LALU MATI

Strategi Memberdayakan Sales Force

BERBUAH SEKALI
LALU MATI

AW 25DCAE68 - Saya punya sepupu yang baru lulus kuliah dan bekerja di sebuah
maskapai asuransi. Saya tahu dia bekerja di maskapai asuransi karena akhir
Pebruari 2012 yang lalu dia mengunjungi saya dan menawarkan polis asuransinya.

Eh, awal April 2012 dia kontak saya kok mengaku sudah nganggur dan minta job.
Saya tanya kenapa tak dilanjut kerja di asuransi? Jawabnya; "Mas Ari, jualan
polis susah sekali .."  Selama 2 bulan
kerja cuma bisa jual 2 polis saja. Sebulan 1 polis. Yang beli polis adalah
kakak tunangannya, dan satunya lagi ortu sahabatnya. Setelah itu dia susah cari
prospek lagi.

Hmm .... Kerja 2 bulan menjual 2 polis. Tidak produktif, lalu memilih keluar.
Tapi tak bisa disebut gagal karena jelek-jelek bisa menjual 2 polis juga lho.

Pembeli polisnya bukan orang luar yang tidak dikenal sama sekali dan kemudian
diprospek sampai closing. Pembelinya adalah calon kakak iparnya sendiri. Pasti
tunangannya membantu menjual polis ke kakaknya. Dan satu lagi ortu sahabatnya.
Semuanya berada di ring 1 (pihak yang sudah dikenal dengan baik sebelumnya).

Sobat properti, kasus yang dialami sepupu saya itu sering terjadi di dunia
marketing. Banyak orang yang tak punya minat dan talent di bidang pemasaran,
tapi terjebak masuk menjadi sales karena perlu pekerjaan. Sempat produktif 1
atau 2x lalu putus asa dan mundur mencari peluang lain.

Nah, kenapa kita tidak memanfaatkan orang-orang yang terjebak dalam kondisi
bingung mencari pekerjaan seperti itu sebagai sales force kita???

Pasang saja iklan seperti ini;

DEVELOPER MENCARI STAF DENGAN SYARAT; D3/S1, KOMUNIKATIF, BISA MS OFFICE, USIA
MAX 35. KIRIM LAMARAN KE .............

Ingat, iklan disamarkan jangan sampai mengarah ke profesi sales, atau terkesan
iklan MLM, karena dua hal tersebut saat ini kurang begitu diminati pelamar
pekerjaan. Kalau lowongan kerjanya 'seolah-olah' mencari staf kantoran,
biasanya diserbu pelamar.

Jika pelamar sudah terkumpul kisaran 30 - 50 orang, undanglah dan kumpulkan
mereka pada hari/waktu/tempat tertentu untuk dibriefing dan diberi penawaran
untuk menjadi sales force kita dengan jabatan MARKETING EXECUTIVE alias Staf
Pemasaran Lepas. Ada embel-embel STAF, setidaknya tidak menyimpang dari bunyi
iklan lowongan kerja.

Janjikan marketing fee yang menarik, misal Rp 2.500.000/unit (syukur bisa
lebih, yang penting dialokasikan terlebih dahulu budgetnya di Action Plan)
dengan cara pembayaran ;

- Rp 500.000 diklaim saat konsumen membayar Uang Tanda Jadi.
- Rp 2.000.000 diklaim saat konsumen sudah AJB/akad kredit.

Marketing Executive yang produktif alias berhasil menjual minimal 1 unit dalam
1 bulan, berhak mendapat uang makan dan uang transport Rp 500.000 di bulan
tersebut. Tidak menjual 1 unitpun berarti tak berhak klaim uang makan/transport
apapun.

Motivasilah mereka. Bekali mereka dengan product knowledge dan berbagai benefit
yang dimiliki produk properti anda. Berikan marketing tools seperlunya.

Mungkin separoh dari pelamar tadi kecewa dan tak interest dengan peluang yang
ditawarkan sebagai Marketing Executive.  Muka mereka cemberut dan menganggap iklan anda
bohong. Tapi setidaknya mereka sudah mendengar dan mengetahui produk kita, dan
membantu mengabarkan produk kita ke orang-orang disekitarnya.

Mungkin separoh dari pelamar tertarik dengan peluang yang kita tawarkan, dan
akan mencoba menjalankan profesi sebagai pemasar produk kita, dengan tujuan
memburu marketing fee dan uang makan/transport.

Mungkin dari belasan atau puluhan pelamar yang bersedia mengambil peluang
menjadi Marketing Executive tadi hanya ada 3 - 5 orang yang produktif dan
berhasil menjual. Sisanya gagal menjual.

Jika ada 3 - 5 orang yang produktif dan berhasil menjual 1 atau 2 unit saja dan
selanjutnya mereka kehabisan prospek dan mundur dari jabatannya sebagai
Marketing Executive, lumayan bukan jika 3 - 5 orang tadi berkontribusi
membukukan angka penjualan sejumlah 3 s/d 10 unit dalam bulan berjalan?

Lakukan hal yang sama sebulan 2x. Biaya yang anda keluarkan cuma pasang iklan
baris lowongan kerja, ditambah menyediakan snack/konsumsi pada saat melakukan
briefing ke pelamar-pelamar yang dikumpulkan.

Jika ada 30 - 50 pelamar yang anda kumpulkan, dan kemudian hanya 10% saja yang
produktif sesaat dan setelah itu tumbang, tak ada ruginya bagi kita. Setidaknya
mereka pernah menjual 1 atau 2 unit.

Kumpulkan lagi 50 pelamar berikutnya, dibriefing, dimotivasi. Kumpulkan lagi 50
pelamar selanjutnya, dibriefing, dimotivasi. Begitu seterusnya. Ini hanya
memainkan strategi Turn Over saja. Angka pertumbuhan pencari kerja itu terus
bertambah dari waktu ke waktu. Manfaatkan mereka. Berdayakan mereka sebagai
sales force anda. Sekali produktif lalu non aktif. Berbuah sekali lalu mati.

Selamat mencoba Strategi Pemasaran Properti ini.

Thu Jul 11, 2013 9:02 pm (PDT) . Posted by:

"Iqbal Ir - @GriyaVerde" iqbal_ir

Jurusnya mantap pak Ari... (Y)

2013/7/12 <arpat81@yahoo.com>

> **
>
>
> ** Muantaps Pak Ari ,ide yang kreatif dan biaya promosi/iklan yang
> minim,perlu dicoba bagi kita developer pemula
> Sent from my BlackBerry�
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> ------------------------------
> *From: * Ari Wibowo <ari.wibowo_psis@ymail.com>
> *Sender: * yukbisnisproperti@yahoogroups.com
> *Date: *Fri, 12 Jul 2013 09:58:07 +0800 (SGT)
> *To: *yuk bisnis properti<yukbisnisproperti@yahoogroups.com>
> *ReplyTo: * yukbisnisproperti@yahoogroups.com
> *Subject: *[yukbisnisproperti] BERBUAH SEKALI LALU MATI
>
>
>
> Strategi Memberdayakan Sales Force
>
> *BERBUAH SEKALI LALU MATI*
>
> AW 25DCAE68 - Saya punya sepupu yang baru lulus kuliah dan bekerja di
> sebuah maskapai asuransi. Saya tahu dia bekerja di maskapai asuransi karena
> akhir Pebruari 2012 yang lalu dia mengunjungi saya dan menawarkan polis
> asuransinya.
>
> Eh, awal April 2012 dia kontak saya kok mengaku sudah nganggur dan minta
> job. Saya tanya kenapa tak dilanjut kerja di asuransi? Jawabnya; �Mas Ari,
> jualan polis susah sekali ..� Selama 2 bulan kerja cuma bisa jual 2
> polis saja. Sebulan 1 polis. Yang beli polis adalah kakak tunangannya, dan
> satunya lagi ortu sahabatnya. Setelah itu dia susah cari prospek lagi.
>
> Hmm .... Kerja 2 bulan menjual 2 polis. Tidak produktif, lalu memilih
> keluar. Tapi tak bisa disebut gagal karena jelek-jelek bisa menjual 2 polis
> juga lho.
>
> Pembeli polisnya bukan orang luar yang tidak dikenal sama sekali dan
> kemudian diprospek sampai closing. Pembelinya adalah calon kakak iparnya
> sendiri. Pasti tunangannya membantu menjual polis ke kakaknya. Dan satu
> lagi ortu sahabatnya. Semuanya berada di ring 1 (pihak yang sudah dikenal
> dengan baik sebelumnya).
>
> Sobat properti, kasus yang dialami sepupu saya itu sering terjadi di dunia
> marketing. Banyak orang yang tak punya minat dan talent di bidang
> pemasaran, tapi terjebak masuk menjadi sales karena perlu pekerjaan. Sempat
> produktif 1 atau 2x lalu putus asa dan mundur mencari peluang lain.
>
> Nah, kenapa kita tidak memanfaatkan orang-orang yang terjebak dalam
> kondisi bingung mencari pekerjaan seperti itu sebagai sales force kita???
>
> Pasang saja iklan seperti ini;
>
> DEVELOPER MENCARI STAF DENGAN SYARAT; D3/S1, KOMUNIKATIF, BISA MS OFFICE,
> USIA MAX 35. KIRIM LAMARAN KE .............
>
> Ingat, iklan disamarkan jangan sampai mengarah ke profesi sales, atau
> terkesan iklan MLM, karena dua hal tersebut saat ini kurang begitu diminati
> pelamar pekerjaan. Kalau lowongan kerjanya 'seolah-olah' mencari staf
> kantoran, biasanya diserbu pelamar.
>
> Jika pelamar sudah terkumpul kisaran 30 - 50 orang, undanglah dan
> kumpulkan mereka pada hari/waktu/tempat tertentu untuk dibriefing dan
> diberi penawaran untuk menjadi sales force kita dengan jabatan MARKETING
> EXECUTIVE alias Staf Pemasaran Lepas. Ada embel-embel STAF, setidaknya
> tidak menyimpang dari bunyi iklan lowongan kerja.
>
> Janjikan marketing fee yang menarik, misal Rp 2.500.000/unit (syukur bisa
> lebih, yang penting dialokasikan terlebih dahulu budgetnya di Action Plan)
> dengan cara pembayaran ;
>
> - Rp 500.000 diklaim saat konsumen membayar Uang Tanda Jadi.
> - Rp 2.000.000 diklaim saat konsumen sudah AJB/akad kredit.
>
> Marketing Executive yang produktif alias berhasil menjual minimal 1 unit
> dalam 1 bulan, berhak mendapat uang makan dan uang transport Rp 500.000 di
> bulan tersebut. Tidak menjual 1 unitpun berarti tak berhak klaim uang
> makan/transport apapun.
>
> Motivasilah mereka. Bekali mereka dengan product knowledge dan berbagai
> benefit yang dimiliki produk properti anda. Berikan marketing tools
> seperlunya.
>
> Mungkin separoh dari pelamar tadi kecewa dan tak interest dengan peluang
> yang ditawarkan sebagai Marketing Executive. Muka mereka cemberut dan
> menganggap iklan anda bohong. Tapi setidaknya mereka sudah mendengar dan
> mengetahui produk kita, dan membantu mengabarkan produk kita ke orang-orang
> disekitarnya.
>
> Mungkin separoh dari pelamar tertarik dengan peluang yang kita tawarkan,
> dan akan mencoba menjalankan profesi sebagai pemasar produk kita, dengan
> tujuan memburu marketing fee dan uang makan/transport.
>
> Mungkin dari belasan atau puluhan pelamar yang bersedia mengambil peluang
> menjadi Marketing Executive tadi hanya ada 3 - 5 orang yang produktif dan
> berhasil menjual. Sisanya gagal menjual.
>
> Jika ada 3 - 5 orang yang produktif dan berhasil menjual 1 atau 2 unit
> saja dan selanjutnya mereka kehabisan prospek dan mundur dari jabatannya
> sebagai Marketing Executive, lumayan bukan jika 3 - 5 orang tadi
> berkontribusi membukukan angka penjualan sejumlah 3 s/d 10 unit dalam bulan
> berjalan?
>
> Lakukan hal yang sama sebulan 2x. Biaya yang anda keluarkan cuma pasang
> iklan baris lowongan kerja, ditambah menyediakan snack/konsumsi pada saat
> melakukan briefing ke pelamar-pelamar yang dikumpulkan.
>
> Jika ada 30 - 50 pelamar yang anda kumpulkan, dan kemudian hanya 10% saja
> yang produktif sesaat dan setelah itu tumbang, tak ada ruginya bagi kita.
> Setidaknya mereka pernah menjual 1 atau 2 unit.
>
> Kumpulkan lagi 50 pelamar berikutnya, dibriefing, dimotivasi. Kumpulkan
> lagi 50 pelamar selanjutnya, dibriefing, dimotivasi. Begitu seterusnya. Ini
> hanya memainkan strategi Turn Over saja. Angka pertumbuhan pencari kerja
> itu terus bertambah dari waktu ke waktu. Manfaatkan mereka. Berdayakan
> mereka sebagai sales force anda. Sekali produktif lalu non aktif. Berbuah
> sekali lalu mati.
>
> Selamat mencoba Strategi Pemasaran Properti ini.
>
>
>

Fri Jul 12, 2013 2:00 am (PDT) . Posted by:

"Metta Yulianto" metta_y

Mau Bikin IMB di Jakarta? Hubungi Nomor Ini
Suhendra– detikfinance
http://finance.detik.com/read/2013/07/12/114349/2300636/1016/mau-bikin-imb-di-jakarta-hubungi-nomor-ini?f9911023
 
Jumat, 12/07/2013 11:43 WIB
 
Jakarta -
Pemprov DKI Jakarta mengimbau masyarakat yang akan mengurus Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) menghindari calo. Masyarakat sebaiknya mengurus dokumen IMB
sendiri tanpa perantara.

Kepala Dinas P2B (Pengawasan dan Penertiban Bangunan) Jakarta I Putu Indiana
mengatakan, pihaknya sedang mensosialisasikan pentingnya memiliki IMB.
Menurutnya mengurus IMB di Jakarta saat ini hanya maksimal 14 hari kerja jika
dokumennya lengkap.

Bagi masyarakat yang mau mengurus sendiri namun bingung caranya bisa
menghubungi nomor layanan ini:

Untuk bangunan di atas 8 lantai (021) 3448043

Untuk bangunan 8 lantai atau di bawahnya bisa menghubungi nomor layanan suku
dinas masing-masing wilayah (jam kerja):
* Jakarta Selatan (021) 7201471
* Jakarta Pusat (021) 3450782
* Jakarta Utara (021) 3401124
* Jakarta Barat (021) 5821757
* Jakarta Timur (021) 4802047
* Kepulauan Seribu (021) 65833880
"Masyarakat bisa tanya apa
saja soal IMB. Itu nomor masing-masing wilayah, bisa dihubungi saat jam kantor
atau jam kerja. Kalau ingin mendapat informasi masalah IMB, seperti masalah
biaya, syaratnya dan sebagainya," katanya kepada detikFinance, Jumat (12/7/2013)

Putu mengatakan pihaknya terus gencar mensosialisasikan masalah kepatuhan
terhadap IMB bagi masyarakat di Jakarta. Pihaknya memasang berbagai baliho
ukuran besar dengan tema 'Tertib membangun menuju Jakarta Baru', contoh baliho
seperti ini bisa dilihat di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

"Selama ini masyarakat banyak yang tak tahu aturan membangun seolah-olah
yang penting itu tanah milik mereka dan punya sertifikat," katanya.

Bahkan ada beberapa kasus banyak masyarakat yang menggunakan jasa calo lalu
kena tipu. Biasanya calo dengan mudahnya menyarankan pengguna jasa agar
bangunan tetap dibangun walaupun IMB belum keluar, hasilnya ketika ada
penertiban di lapangan kena masalah.

Selain itu ada masyarakat yang sengaja melanggar IMB karena merasa punya
bekingan. Bahkan ada juga yang sengaja melanggar IMB, seperti menambah lantai
bangunan tak sesuai dengan IMB yang dikeluarkan.

"Jadi saya harus sosialisasikan habis-habisan kepada masyarakat dengan
baliho ukuran besar," kata Putu.

(hen/dnl)

Fri Jul 12, 2013 2:01 am (PDT) . Posted by:

"Anies Sulystriarto" panjikoming007

Ini ada info gan, mungkin berminat, lokasi keduanya di Cikarang.

200 Ha, Kawasan Delta Mas, Naga Cipta, Cikarang Pusat, SHM/AJB
200 Ha, Kawasan Delta Mas, Sirna Jaya, Serang, Cikarang Pusat, SHM/AJB

Kalo masalah luasnya sih ga gitu soal, bisa diatur itu..

Untuk lokasi lainnya juga masih ada gan, tergantung request kok

Salam,
081210634066

Fri Jul 12, 2013 2:01 am (PDT) . Posted by:

rbhtlkm99

Misi mod milis,

Mau tanya klo jualan patung tuk kawasan properti di milis YBP , boleh ga?

#Izindulunbaruposting
Sent from my BlackBerry�
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Fri Jul 12, 2013 2:04 am (PDT) . Posted by:

mpi_anakbintang

Semoga bunda mas Aryo segera sembuh. Kirim doa dari jauh...

Met puasa untuk temen-temen yang menunaikannya.

Salam hangat,

Novita Katarina
Sent from my BlackBerry® wireless device from WIND

-----Original Message-----
From: eko hartanto <eco_hrt@yahoo.com>
Sender: yukbisnisproperti@yahoogroups.com
Date: Fri, 12 Jul 2013 10:53:33
To: yukbisnisproperti@yahoogroups.com<yukbisnisproperti@yahoogroups.com>
Reply-To: yukbisnisproperti@yahoogroups.com
Subject: Re: [yukbisnisproperti] Semoga Ibunda mas Aryo lekas Sembuh

Kami berdoa semoga Allah SWT mengangkat segala penyakit dari Ibunda Mas Aryo, sehingga dapat kembali sehat wal afiat ..amin
Kami juga mewakili YBP Jabodetabek mengucapkan Selamat HBD untuk YBP yang ke5, semoga apa yang telah tercapai saat ini dapat kita pertahankan dan bersama dapat kita kembangkan lebih baik lagi semoga segala keberkahan mengayomi langkah kita bersama.

Eko Hartanto
YBP Jabodetabek




________________________________
From: Herry Suryadi <herrysuryadi@yahoo.com>
To: yukbisnisproperti@yahoogroups.com
Sent: Thursday, July 11, 2013 2:30 PM
Subject: Re: [yukbisnisproperti] Semoga Ibunda mas Aryo lekas Sembuh



 
Kita doakan di bulan bagus ini Ibunda mas Aryo diberikan kesembuhan yang sempurna Amin yaa Allah
Best Regards,

HERRY SURYADI
Property Consultant.
Could be reached
@0813 1425 1427
________________________________

From: "aryo.diponegoro" <aryo.diponegoro@yahoo.com>
Sender: yukbisnisproperti@yahoogroups.com
Date: Thu, 11 Jul 2013 05:31:33 -0000
To: <yukbisnisproperti@yahoogroups.com>
ReplyTo: yukbisnisproperti@yahoogroups.com
Subject: [yukbisnisproperti] 3 Hari Lagi 5 Tahun
 
Ya, 3 hari lagi Milis YukBisnisProperti berulang tahun yang ke-5. Rencananya akan diselenggarakan KOPDAR di Jakarta. Yang kebagian mikir kebetulan saya. Tapi sementara itu saya lagi menemani ibu saya yang sudah sepuh. Jadi pikiran saya hanya untuk kesembuhan ibu saya. Maka rencana KOPDAR di Jakarta dibatalkan. Mohon maaf. Mungkin sebagian teman2 di YBP sudah pernah mendengar rencana ini.

Tak hanya KOPDAR yang saya cancel. Ada beberapa undangan yang terpaksa saya tidak bisa hadiri. Salah satunya lanching kantor barunya MCIREalty punya Mbak Icha dan Mas Ardian. Btw semoga proyek jamaahnya lancar ya.

Mungkin hampir 3 minggu saya tidak aktif di milist, blog, twitter dll. Pesan saya, Sayangi ibumu... Sayangi ibumu.... Sayangi ibumu...

---------------

Tepatnya tanggal 14 Juli 2013, YBP genap 5 tahun. Gak terasa ya. Semoga diskusi2 di milist ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua. Semoga makin banyak membernya. Semoga makin banyak manfaatnya bagi kita semua.

Selain milist, coba kunjungi media YBP lainnya. Seperti forum, blog, video, twitter, facebook.

------------

Selamat berpuasa bagi yang menjalankannya.

Aryo Diponegoro | WA 081572808033



Fri Jul 12, 2013 2:05 am (PDT) . Posted by:

kris_nanda1987

Dear rekan-rekan,

Saat ini saya sedang cari lahan/tanah kosong untuk dikerjasamakan/bagi hasil. Kondisi lahan diharapkan kosong dgn status kepemilikan SHM. Lahan akan digunakan utk pembangunan townhouse.
Mengapa tidak beli putus? Karena saya rasa pemilik lahan akan lebih untung dengan sistem kerjasama, dan mengingat menjual lahan kosong lebih sulit daripada menjual sebuah unit rmh.

Lokasi daerah jakarta dan strategis tdk jauh dari fasilitas kota. Kalau ada yg punya dan bersedia utk dikerjasamakan silahkan hubungi saya.





Best regards,


Krisnanda Wisnuaji
08999074666
28A70C86
Sent from BlackBerry� on 3

No comments:

Post a Comment