Friday, July 12, 2013

[yukbisnisproperti] Digest Number 2580

1 New Message

Digest #2580
1a
Re: ADEGAN INI HANYA DILAKUKAN OLEH PROFESIONAL by "vicktor sk (mistervicks)" vicks_cowboy

Message

Fri Jul 12, 2013 2:06 am (PDT) . Posted by:

"vicktor sk (mistervicks)" vicks_cowboy

luar biasa, salut pak

salam
vicks

On 7/12/13, Iqbal Ir - @GriyaVerde <iqbal.ybp22@griyaverde.com> wrote:
> Maksudnya bpk sdh tanda tangan ajb/balik nama sebelum terima uangnya full
> pak?
> Kl gk salah dulu pernah cerita, cm sy krg paham kronologisnya...
>
>
> 2013/7/12 <m3pulsa@yahoo.com>
>
>> **
>>
>>
>> ** Maksud nya gimana pak? Maaf, kurang jelas... Uang apa yang belum
>> terima, dan kalau Podomoro angkat tangan, maksud nya siapa yang blm bayar
>> ya?
>>
>> Sent From Kawa88
>> Good Life, Good Health, Good Luck
>> ------------------------------
>> *From: * realplus_victoria@yahoo.com.sg
>> *Sender: * yukbisnisproperti@yahoogroups.com
>> *Date: *Thu, 11 Jul 2013 13:05:12 +0000
>> *To: *<yukbisnisproperti@yahoogroups.com>
>> *ReplyTo: * yukbisnisproperti@yahoogroups.com
>> *Subject: *Re: [yukbisnisproperti] ADEGAN INI HANYA DILAKUKAN OLEH
>> PROFESIONAL
>>
>>
>>
>> ** Åϑå yg pernah transaksi aprt royal mediterania?? Unit sy sdh ajb
>> baliknama tapi duitnya baru terima sebagian nich,hrs komplain kemana yah?
>> Podomoro sdh angkat tangan....penipuan gaya baru nich,adegan ini hanya
>> bisa
>> dilakukan oleh profesional,sampai sy aja seorang pemain property bisa
>> tertipu.
>> Sent from BlackBerry® on 3
>> ------------------------------
>> *From: * "Matahari Soekarno" <soekarno.matahari@gmail.com>
>> *Sender: * yukbisnisproperti@yahoogroups.com
>> *Date: *Thu, 11 Jul 2013 02:56:17 +0000
>> *To: *<yukbisnisproperti@yahoogroups.com>
>> *ReplyTo: * yukbisnisproperti@yahoogroups.com
>> *Subject: *Re: [yukbisnisproperti] ADEGAN INI HANYA DILAKUKAN OLEH
>> PROFESIONAL
>>
>>
>>
>> ** Mantabs, Pak Ari punya keberanian yg tergolong nekad.. Makasih buat
>> masukannya ya Pak.
>> Sent From Matahari Mobile Office
>> ------------------------------
>> *From: * Ari Wibowo <ari.wibowo_psis@ymail.com>
>> *Sender: * yukbisnisproperti@yahoogroups.com
>> *Date: *Wed, 10 Jul 2013 17:52:18 +0800 (SGT)
>> *To: *yuk bisnis properti<yukbisnisproperti@yahoogroups.com>
>> *ReplyTo: * yukbisnisproperti@yahoogroups.com
>> *Subject: *[yukbisnisproperti] ADEGAN INI HANYA DILAKUKAN OLEH
>> PROFESIONAL
>>
>>
>>
>> PEJABAT TAKUT ORANG NEKAT (ii)
>>
>> AW 25DCAE68 - Pengalaman berharga disaat menghadapi direktur PDAM yang
>> main pungli seenaknya dan berhasil saya atasi dengan jurus nekat, rupanya
>> memberikan keberanian kepada saya saat menghadapi kasus serupa di lokasi
>> lain.
>>
>> Alkisah saya sedang mengurus perijinan untuk lahan luasan kecil (kisaran
>> 7000 m2) di sebuah kota di pulau Jawa. Berkas perijinan sudah lengkap,
>> dan
>> seperti biasanya kami urus melalui BPPT (Badan Pelayanan Perijinan
>> Terpadu), dengan menjalin kontak khusus melalui salah seorang pejabat di
>> BPPT, sebut saja namanya mister X.
>>
>> Sidang ekpose didepan 6 instansi dan bertempat di kantor Bapeda sudah
>> kami
>> jalani di bulan April 2013. Dilanjutkan dengan sidang advise planning
>> bertempat di kantor PU pada bulan Mei 2013. Secara paralel kami juga
>> mengurus UKL/UPL dan rekomendasi Dishub. Entah kenapa, setelah itu delay
>> 1
>> bulan menunggu waktu untuk audiensi Walikota yang sedang sibuk dan padat
>> agendanya.
>>
>> Akhirnya kesempatan untuk bertemu dan audiensi dengan pak Wali tiba juga.
>> Pertengahan Juni 2013 saya diantar mister X menghadap Walikota di ruang
>> kerjanya. Ngomong basa basi selama 15 menit, dan dinyatakan Ijin kami
>> tidak
>> ada masalah, bisa diterbitkan, tapi besok hari diminta koordinasi dengan
>> mister X dahulu. Begitu kalimat dari pak Walikota.
>>
>> Esoknya saya menemui mister X di kantor BPPT, dan ada berita menggelegar
>> yang saya dengar. Ternyata kami diminta menyediakan dana taktis 200 juta
>> sebagai syarat agar Ijin Prinsip ditanda-tangani. Gila!! Benar-benar
>> gila.
>> Mengurus lahan hanya seluas 7000 m2 kena pungli 200 juta. Gimana kalau
>> ada
>> pengembang urus ijin untuk lahan puluhan hektar? Bisa-bisa kena pungli
>> milyaran Rupiah.
>>
>> Saya pulang dari kantor BPPT dengan perasaan galau. Pusing rasanya.
>> Kepala
>> jadi error. Uang 200 juta milik nenek siapa yang bisa saya serahkan
>> kepada
>> birokrasi yang bermental pemeras ini???
>>
>> Dua minggu saya biarkan, tanpa menghubungi mister X lagi. Saya berharap
>> ada keajaiban atau belas kasihan dari penguasa itu kepada kami. Tapi tak
>> ada kabar berita.
>>
>> Kemudian di suatu malam saya mendatangi mister X dan meratap mengiba
>> meminta kebijaksanaan dari pak Walikota, supaya jangan membebani kami
>> biaya
>> perijinan sebesar 200 juta. Mister X berjanji akan menyampaikannya kepada
>> pak Wali.
>>
>> Esok hari saya menunggu dengan berharap-harap cemas. Tapi sms yang saya
>> terima dari mister X membuat saya tertunduk lemas; "Maaf, saya sudah
>> sampaikan pesan anda kepada pak Wali, tapi beliau tetap menyatakan
>> seperti
>> yang semula saja." Hmm, bahasanya datar, tapi tersirat dan tersurat makna
>> yang jelas, yaitu angka 200 juta tak bisa ditawar.
>>
>> Kepala saya jadi error. Tidak terima menerima perlakuan seperti ini.
>> Jelas-jelas pemerasan. Mendadak kenekatan saya muncul lagi. Saya akan
>> lawan
>> mereka semua. Mati ya mati bareng, hancur ya hancur barenglah. Proyek ini
>> bubar gak masalah, tapi mereka juga akan saya hajar dengan apa yang saya
>> mampu lakukan. Mendadak saya tidak punya lagi rasa hormat dan takut
>> kepada
>> Walikota dan mister X.
>>
>> Saya teror mereka. Saya kirimi sms beruntun memaki-maki dan mengancam
>> mereka. Sasaran saya adalah; Walikota, ajudan Walikota, dan mister X
>> (pejabat BPPT).
>>
>> Ini sms ke Walikota;
>> *Selamat siang pak Wali. Saya ingin meminta waktu 1x lagi bertemu bpk
>> utk penyelesaian perijinan perumahan KECIL luas 7000 m2 yg Ijin nya
>> terkatung-katung. Saya sdh pernah bertemu bpk diantar mister X. Tks, Ari
>> Wibowo
>>
>> Sbg pengusaha, saya berharap bpk menjadi Walikota yg bijaksana dan
>> kooperatif dgn pengusaha. Good and clean goverment. Tks, Ari Wibowo
>>
>> Saya selama ini menjalin komunikasi via mister X, dan statement dari dia
>> yg katanya meneruskan pesan dari bpk membuat saya tak nyaman dan gerah
>> sekali. Saya mau berperang saja jika kondisinya begini. Maaf, tks,
>>
>> Saya kooperatif, tapi semua mesti proporsional dan wajar. Kita sama2
>> membangun kota ini. Jika pincang dan not fair, yg terjadi justru nekat
>> dan
>> saling menjatuhkan. Mohon waktu bertemu 1x lagi. Tks, Ari W
>>
>> Saya call bpk kenapa bapak tak mau angkat?? Kalau bpk marah sama saya,
>> maka justru saya yg lebih marah kpd bapak.
>>
>> Saya bertemu Walikota dan Bupati dimana-mana sering sekali pak. Hal yg
>> biasa. Tapi mengurus perijinan lahan 7000 m2 dan dimintai biaya 200jt
>> (kata
>> mister X) membuat saya marah. Saya memilih berperang saja melawan bpk.
>> Saya
>> punya jaringan di media lokal dan nasional (cetak dan online), LSM, dan
>> parpol. Saya akan beberkan praktek kotor ini.
>>
>> Saya org nekat pak. Saya tidak takut menghadapi bpk. Semua resiko sdh
>> saya
>> kalkulasi. Bapak akan menyesal jika memperlakukan kami spt ini. Siapa yg
>> terjegal, saya atau bpk, kita lihat saja nanti. Tks
>>
>> Tapi kalau bpk berlaku bijaksana kpd kami, saya urungkan niat ini dan
>> memilih kooperatif dgn bpk. Saya menunggu kabar baik dari bapak. Mau
>> baik2
>> atau ribut2, keduanya saya siap melayani. Tks
>>
>> *Ini sms ke ajudan Walikota;
>> *Saya Ari Wibowo, pelaku usaha yang merasa diperas oleh Walikota anda.
>> Tolong sampaikan kepada si pemeras itu, saya mau ketemu dia mengurus
>> perijinan proyek perumahan yg saya ajukan. Saya tak mau membayar 200
>> juta.
>> Saya tidak takut dengan pejabat seperti dia. Tks, Ari Wibowo 0812 1520
>> 46xx.
>> *
>>
>> Ini sms ke mister X;
>> *Saya akan bongkar praktek kotor yang anda lakukan sbg antek Walikota
>> pemeras. Saya mau bikin press release yg saya sebarkan ke media online,
>> media massa, dan social media. Saya akan beberkan semua perilaku busuk
>> ini.
>>
>> Saya orang nekat. Anda menyesal jika berani berurusan dgn saya. Akan saya
>> bikin ribut-ribut dan nama anda akan saya bikin top di berbagai media.
>> Tunggu tanggal mainnya.*
>>
>> Setelah mengirimkan sms, saya call mereka bertiga; Walikota, ajudan
>> Walikota dan mister X. Tak ada yang mau mengangkat call dari saya. Saya
>> call ulang berkali-kali tanpa henti. Kalau diangkat mereka akan saya
>> maki-maki dan saya intimidasi. HP Walikota dan mister X malah mendadak
>> non
>> aktif. HP ajudan tetap on tapi tak mau angkat.
>>
>> Malam jam 22.00 saya datangi rumah dinas Walikota. Akan saya labrak
>> sendiri. Tapi saya dapat info dari penjaga bahwa pak Wali sedang
>> kondangan
>> (menghadiri resepsi). Saya tunggu kedatangan pak Wali tak jauh dari rumah
>> dinasnya, dengan ngopi di warung pinggir jalan.
>>
>> Saya call pak Wali tidak diangkat. Saya sms bahwa saya sedang menunggu
>> kedatangannya di rumah dinas. Eh, kali ini pak Wali merespon dan menelpon
>> saya. Dia katakan tak perlu ketemu lagi, tapi dia janji akan bantu
>> perijinan saya. Hanya saja besok selama 3 hari dia akan pergi ke Jakarta,
>> jadi saya diminta kontak lagi minggu depan. Oke pak !!!
>>
>> Senin pagi saya sms seperti ini; "Terima kasih sudah berjanji membantu
>> perijinan yang saya ajukan. Langkah konkritnya seperti apa? Kapan bisa
>> terbit dan saya mesti menghubungi siapa?" Saya forward ke ajudan Walikota
>> dan mister X.
>>
>> Senin pagi, Senin siang, Senin sore tak ada jawaban. Saya call ke 3 pihak
>> lagi-lagi tidak diangkat. Saya marah karena tidak ada komunikasi yang
>> baik
>> dari mereka. Saya ambil laptop dan saya nulis press release 13 paragraf
>> yang akan saya sebarkan ke berbagai media. Isinya menjelek-jelekkan
>> birokrasi di kota tersebut. Judulnya; *URUS PERIJINAN DI KOTA XXX SANGAT
>> LAMBAT DAN PUNGLINYA LUAR BIASA.*
>>
>> Saya beri keterangan, bahwa jika s/d Selasa ijin perumahan yang saya
>> ajukan belum terbit, maka press release tersebut benar-benar akan saya
>> distribusikan. Selesai membuat press release sudah jam 17.30, kantor
>> Pemkot
>> sudah tutup. Saya foto copy 3 rangkap, saya masukkan amplop terbuka
>> (sengaja tidak saya lem biar diintip orang lain).
>>
>> Saya antar amplop ke-1 ke rumah dinas Walikota, diterima penjaganya. Saya
>> antar amplop ke-2 ke rumah mister X, diterima pembantunya (rumahnya
>> kosong). Dan amplop ke-3 saya serahkan ke penjaga kantor Pemkot. Itu
>> salinan press release yang menjelek-jelekkan birokrasi mereka.
>>
>> Kriiiiiiinngggg ..., jam 19.30 saya ditelpon pak Wali. *"Mas Ari, percaya
>> deh saya akan bantu perijinannya. Tak perlu main-main media segala. Besok
>> saya bereskan perijinan milik mas Ari." *Hehe .., Walikotanya ketakutan
>> mau saya sebarkan press release ke media.
>>
>> Selasa pagi jam 10, mister X yang selama beberapa hari menghindar dari
>> saya mendadak sms begini; "Mas Ari, Ijin Lokasi sudah selesai, silahkan
>> diambil di kantor Bapeda." Wow, cepat sekali ya? Kenapa hal yang mudah
>> dibikin sulit? Kalau Walikota mau, ternyata perijinan bisa selesai dalam
>> sehari.
>>
>> Saya tanyakan apakah saya punya kewajiban terkait selesainya Ijin ini??
>> Dijawab normatif; "Saya tidak tahu mas. Saya cuma menyampaikan perintah
>> pak
>> Wali untuk menghubungi mas Ari dan menyampaikan kalau ijin prinsip sudah
>> ditanda-tangani. Soal lain-lain silahkan hubungi pak Wali sendiri."
>>
>> Sobat properti, pelajaran apa yang bisa anda petik dari kisah
>> (pengalaman)
>> yang saya sampaikan diatas?? Ternyata pejabat takut pada orang nekat.
>> Mereka tak mau kehilangan jabatan. Ancaman diekspos di media massa adalah
>> jurus ampuh yang bisa membuat mereka ciut nyalinya. Saya sudah
>> membuktikannya.
>>
>> Note :
>> Jangan ditiru. Adegan ini hanya dilakukan oleh profesional.
>>
>>
>>
>

--
salam
banyak teman banyak rejeki
VICKS
always on the "right" track

www.mistervicks.com (kedai kopi online)
www.mistervicks.co.cc (personal blog)
www.ratuintan.blogspot.com (wisata pantai)
www.facebook.com/mistervicks
www.twitter.com/mistervicks

No comments:

Post a Comment